empat

56.1K 4.1K 46
                                    

Regan mematikan mesin motornya saat telah sampai di tempat tujuannya.

Cowok itu segera melepaskan helmnya dan masuk ke dalam rumah yang ukurannya cukup besar di depannya.

"Weitss, Bro. Tumben-tumbenan hari minggu ikut nongkrong!" salah seorang yang duduk di sofa bersama tiga orang lainnya menatap Regan mengejek.

"Berantem ya sama istri tercinta?" kalimat ejekan yang dilontarkan sosok lainnya mengundang tawa.

"Bacot!" ketusnya sembari mendudukkan bokongnya di sofa yang kosong.

"Keknya bener deh, Rel. Jawabannya aja ketus gitu!" sosok yang dipanggil 'Rel' atau biasa dipanggil Farrel itu mengangguk setuju.

"Kira-kira gara-gara apa ya, Vic?" Farrel kembali membalas sosok bernama Vicky itu dengan jahil.

"Apalagi? Gara-gara mabok semalem tuh pasti," sahutan dari Gading mengundang tawa Farrel dan Vicky juga kekehan dari Joel–sosok paling cuek di antara keempatnya.

"Diem deh, anjing!"

Respon Regan tambah membuat keempat temannya tertawa.

Seru sekali menggoda sosok yang paling menonjol diantara kelimanya.

Sosok yang paling dipuja-puja seantero SMA Aksara Jaya.

"Kenapa lagi sih, Reg? Berantem lagi?" Farrel kembali bersuara dengan nada yang lebih serius. Ketiga lainnya, ikut memperhatikan, menunggu Regan berbicara.

"Gak tau," Regan menggendikkan bahunya acuh.

"Ayolah, cerita sama kita-kita. Lo ke sini hari minggu pasti karena berantem sama Hanna, kan?" Gading dan Vicky mengangguk menyetujui perkataan Farrel.

"Tau, lah. Orang kemarin masih nemenin gue tidur kok. Paginya dia berubah, omongannya ngelantur semua. Mana tadi makan juga kagak keliatan idungnya," Regan berucap sembari mengeluarkan sebatang rokok dan mematiknya.

"Serius? Seorang Hanna gak nemenin lo makan?" Vicky menatap kaget Regan.

Regan mengangguk sembari mengeluarkan asap rokok dari mulutnya.

"Seorang Hanna yang bahkan tetep nemenin lo makan walaupun kalian berantem hebat. Hari ini gak nemenin lo makan?" Vicky kembali bertanya dengan pertanyaan yang lebih detail.

"Iya, anjing. Ck, tanya mulu lo ah!"

"Fix, dia punya cowok baru!" Regan menatap sosok Gading dengan sinis.

Enak sekali mulut cowok itu berkata!

"Ngawur lo, Ding!" Vicky menatap Gading aneh.

"Tapi bisa jadi, loh. Bisa jadi Hanna muak sama kelakuan Regan. Terus dia udah nemu cowok lain yang lebih baik, terus dia jadi berubah!" Regan menatap Farrel tajam.

"Tapi kemaren Hanna masih nemenin Regan tidur, ege!" Vicky menatap Farrel aneh, heran dengan opini ngawur temannya.

"Ya bisa aja buat yang terakhir kali. Who's know?" sahut Farrel enteng.

"Apalagi kelakuan si Regan emang rada-rada kalo ke Hanna," Gading menimpali, setuju dengan perkataan Farrel.

"Makanya, Reg. Cewe itu dijaga. Gak malah disakitin!"

"Gue gak nyakitin!"

"Yeuu, gak sadar diri!"

••••

"Kagak pulang lo?"

Farrel menatap Regan yang tampak nyaman berdiam diri di ruang tamu rumahnya. Saking nyamannya, cowok itu tidak kunjung pulang padahal jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.

HannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang