sebelas🔞

68.9K 3.2K 41
                                    

ini konten 18+
no hate komen yhh
tp komen aja deh gpp, ak kebal dgn hate komen

btw, chapter isi cabul kek gini bakal juarang bgt. terpantau sampe part 20 keknya blm ada lagi, wkwk

•••••

Buk!

Hanna meringis ketika tubuhnya dilempar begitu saja di atas ranjang.

Baru saja hendak bangun dari posisinya, ia harus terpaksa tidur lagi karena tertindih tubuh besar Regan.

Cowok itu memeluk tubuh Hanna dengan posisi menindih, wajahnya ia duselkan pada ceruk leher Hanna.

"," Hanna mendesah ketika merasakan gigitan kecil di lehernya.

Tangannya meremat rambut tebal Regan saat lagi-lagi gigitan ia rasakan di kulit lehernya.

Tubuh Hanna menggeliat saat lidah kasar Regan menyapu lehernya. Keningnya berkerut dengan mata memejam nikmat.

Malam yang dingin itu tak lagi terasa, berganti dengan hawa panas karena keintiman keduanya.

"Ahh," Hanna mendesah saat Regan menggigit kulit di bagian tulang selangkanya.

"Lo hari ini nakal, Han," Regan berbisik, pandangannya penuh kabut nafsu. "Gue pengen ngehukum lo."

Hanna membuka matanya, menatap balik Regan yang berada di tepat di atasnya dengan mata sayu.

Gadis itu mengangkat tangannya, mengelus rahang tegas Regan pelan membuat sang empu menggeram.

Dengan cepat Regan membuka satu persatu kancing kemeja yang ia kenakan, melepasnya. Membiarkan dada bidang dengan perut kotak-kotaknya terekspos.

Setelahnya, ia menjatuhkan bibirnya tepat di atas bibir Hanna. Bibirnya mulai melumat, yang kemudian dibalas oleh Hanna.

Gadis yang masih dibawah pengaruh alkohol itu memejamkan matanya menikmati permainan bibir keduanya.

Tangan kecilnya juga mulai melingkar di belakang leher Regan dan meremas rambut bagian bawah cowok itu.

Regan yang seolah diberikan persetujuan, mengangkat tubuh kecil Hanna dan mengubah posisi keduanya menjadi duduk dengan Hanna berada di pangkuannya.

Ciuman itu terlepas saat keduanya hampir kehabisan nafas. Tatapan yang sama-sama diliputi oleh kabut nafsu saling beradu.

Regan mengecupi rahang hingga turun ke leher Hanna. Tangan besarnya merayap di belakang punggung Hanna sebelum akhirnya berhenti tepat di buah dada.

"Eungghh," Hanna melenguh saat buah dadanya diremas lembut oleh Regan.

Kepalanya mendongak, memberikan akses lebih lebar untuk Regan menjelajahi lehernya.

Tali tipis yang berada di pundak Hanna diturunkan, membuat gaun berbahan satin itu langsung luruh dan menampakkan bra tanpa tali yang membungkus payudara gadis itu.

Hanna menundukkan kepalanya, menarik tengkuk sosok di depannya dan menempelkan bibir keduanya lagi untuk kembali beradu.

Tak mau diam, Regan melepaskan kaitan bra tanpa tali itu dan membuangnya ke lantai asal. Aksinya itu membuat kedua gundukan milik Hanna terpampang jelas. Tangan besarnya bermain di sana, sesekali memilin putingnya.

Tubuh Hanna melengkung nikmat saat putingnya dimainkan. Melihat itu, Regan mengulum puting yang lain.

"Shhhh... Ahhh," Hanna mendesah sembari mendorong kepala Regan agar lebih dalam mengulum dadanya.

HannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang