26: After the Wedding...

33.9K 2.6K 63
                                    

Mulmed:
Daniel Caesar (ft. H.E.R) - Best Part

Happy reading...
Jangan lupa kasih 🌟 ya.
Makasih 😊

=====================

Satu tahun kemudian...

Kara dan Zafran masih menikmati masa-masa pacaran usai meresmikan hubungan mereka dengan menikah. Bagi mereka, bulan madu yang paling indah adalah tidak bosan menghabiskan waktu dengan orang yang mereka sayang.

Belum lagi, Kara langsung disibukkan dengan kehidupan barunya sebagai mahasiswi pascasarjana di kampus Zafran dulu. Zafran sendiri tengah sibuk dengan The Pals, yang tertimpa kemalangan sebulan setelah pernikahannya. Mereka sepakat menunda bulan madu hingga batas waktu yang tidak ditentukan karena waktunya tidak tepat untuk bersenang-senang.

Lika-liku pernikahan mereka tidak begitu mulus. Hubungan Kara dengan Zafran setelah menikah memang tidak banyak berubah. Masih Zafran yang sering berinisiatif untuk memulai. Mulai dari ngide jalan sampai ngide 'ehem' demi menyenangkan hasrat masing-masing individu. Dari yang berani mengecup singkat, kini bisa melumat sampai habis nafas...

Yah. Tidak perlu diperpanjang lah ya. Sudah jauh sekali bahasannya.

Seperti yang mereka baru saja lakukan beberapa jam lalu. Keduanya sampai kehabisan tenaga. Kini tengah beristirahat. Zafran sampai mendengkur, saking bagusnya kualitas tidur usai 'berolahraga'. Enaknya punya pasangan yang tidak terpatok jam kerja adalah bisa melakukannya kapanpun asalkan waktunya memungkinkan. Kara sedang tidak ada jadwal kuliah. Dan hari ini, Zafran meminta Pak Salim untuk mengatur The Pals sampai besok. 

Maaf. Lagi-lagi keceplosan soal 'berolahraga'. Padahal kan rahasia.

(Maaf ya para single, mereka berdua memang jago membuat orang-orang fakir cinta jadi iri. Yang nulisnya aja ikutan baper kalo diterusin 😂)

Satu bulan berlalu, dua bulan, hingga akhirnya satu tahun pernikahan mereka. Rasanya masih seperti pengantin baru. Kara masih saja merasa asing dengan Zafran yang sekarang. Dia pikir sudah mengenal Zafran luar-dalam sebelum mereka resmi menikah. Rupanya belum semua sisi Zafran dia ketahui dengan baik.

Dan Kara juga merasa asing dengan dirinya sendiri. Dia tidak pernah terbiasa tidur bersama orang lain sebelumnya. Beranjak remaja, Kara lebih suka tidur sendiri daripada berbagi kasur dengan Kak Karen.

Sekarang? Rasanya tanpa Zafran di sisinya terasa aneh. Kara sangat menikmati kehidupan barunya. Tidur bersama seseorang yang tadinya bukan keluarga, lalu diikat dengan tali pernikahan dan akhirnya menjadi bagian dalam hidupnya, menjadi hal yang paling menyenangkan. Bahkan bantal guling tidak lagi dia perlukan setiap hendak pergi tidur.

Kara masih mengantuk, namun matanya enggan terpejam. Badannya masih pegal, tiap sendinya nyaris rontok. Yang dia lakukan adalah menyentuh setiap bagian wajah Zafran tanpa kacamata yang tengah tertidur. Mulai dari alis, bulu mata, pipi yang terekspos, rahang, lalu menyusuri tulang hidung hingga berakhir menyentuh bibir Zafran dengan jarinya. Kara menyentuh bibir suaminya dengan kecupan singkat dan penuh hati-hati. Dia takut mengganggu tidur nyenyak suaminya.

"Abang," bisik Kara lirih. Hanya mengecek Zafran benar-benar tertidur nyenyak.

"Hemm?" Mata Zafran terpejam sambil mempererat pelukannya pada Kara. Dia belum benar-benar tidur rupanya.

"Tadi siang, aku ketemu Bunda." Bisik Kara.

"Oya?" Zafran lantas membuka matanya, menatap Kara yang sejak tadi menatap kelopak mata Zafran.

Kejar TenggatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang