15: Reka Ulang Adegan

22.6K 2.3K 80
                                    

Andai waktu dapat kuputar lagi, aku enggan melakukan kebodohan yang membuatmu begitu marah.

- Alzafran Putra Malik.

====================

Beberapa jam yang lalu...

Selepas Kara pergi ke toilet, Putri langsung terkekeh puas melihat raut wajah bawahannya yang tampak pias selama dia dan Ivy bergabung. Zafran sendiri langsung mengerucutkan bibirnya, kesal, begitu Kara pergi. Ekspresi yang sedari tadi ditahan akhirnya keluar tanpa ragu.  

"Puas lo?" Ucap Zafran dengan nada kesal pada Putri. Yang ditanya malah tertawa lebih ngakak lagi begitu Zafran menunjukkan wajah kesalnya. Padahal sejak tadi Zafran tampak kalem, tidak terlihat kesal sama sekali.  

Kalau bukan karena sumpah yang pernah dia ucapkan sewaktu masih berpacaran dengan Ivy, Zafran sudah pasti enggan mengiyakan ajakan Putri dan Ivy untuk makan siang bersama. Kara juga tidak perlu mengetahui juga masa lalunya dengan Ivy.

Zafran tahu, kedengarannya dia seperti berusaha untuk mencari alasan yang bisa membela dirinya sekarang. Salahkan sikapnya yang pantang melanggar janji. Padahal janji yang dia buat dulu dibawah tekanan anak-anak populer seperti Ivy dan Putri di SMA dulu. Tidak semestinya dia menganggap serius janji antara dirinya dan Ivy.

Apalagi sekarang, mantan pacar yang juga cinta pertamanya itu sudah menjadi istri dari orang lain sejak beberapa bulan lalu, tepat sehari sebelum resepsi Adi dengan Tiara terjadi. Sudah sewajarnya janji main-main itu tidak ditanggapi serius.

"Banget!" Ujar Putri di tengah tawanya yang terdengar puas.

"Udah ah Put, masih juga diingat janjinya Zafran waktu pertama kali jadian sama gue. Gue aja lupa loh sama janjinya Zafran waktu itu." Sahut Ivy setelah lebih banyak diam begitu Kara izin ke toilet.

"Lagian gue juga bego banget dulu. Mau-maunya bersumpah kalau putus sama elo terus jadian sama orang lain di kemudian hari, gue rela kencan pertama sama cewek baru diganggu sama mantan." Zafran mengatakannya dengan sinis 

"Elo juga kelewat polos. Padahal sumpah yang gue minta waktu itu kan cuman main-main, ngisengin lo doang." Ivy mengatakannya dengan pelan sambil menggelengkan kepalanya. Ivy tidak sesenang Putri karena dia merasa tidak enak hati dengan Kara. Kalau kekasihnya Zafran bukan Kara, mungkin Ivy juga tertawa puas seperti yang dilakukan Putri sekarang. Bahkan bisa lebih ngakak.

"Udah dong ketawanya lo, Put. Nggak lucu tau!" Ucap Zafran gusar pada Putri.

Begitu tawanya mereda, Putri kembali berkata, "Eh tapi ya, gue jadi nggak enak sama Kara deh. Gue tahu banget kalau dia tuh masih polos banget soal hubungan romantis begini."

Zafran tampak tertarik. "Oh ya?"

"Dia itu satu-satunya bawahan gue yang paling nggak macem-macem. Enggak ada drama-drama jadian terus putus sambil nangis-nangis. Gue jadi curiga, jangan-jangan ini pertama kalinya dia kencan sama cowok, seumur hidupnya."

Zafran mengulas senyum miring, "this is our first official date and her first date with man, ever."

"Bohong lo!" Seru Putri tidak percaya. "I know she's really conservative about relationship. Tapi gue nggak pernah menyangka kalau Kara beneran belum pernah pacaran seumur hidupnya."

"Beneran kok," kali ini, Ivy yang angkat suara, membenarkan, "gue juga tahu kalau dia itu baru pertama kali pacaran."

Zafran tidak kuasa menahan ujung bibirnya untuk tidak tersenyum.

Kejar TenggatWhere stories live. Discover now