22: Like a Déjà Vu

22.7K 2.3K 27
                                    

Mulmed:
Junho 2PM ft. CHEEZE - 어차피 잊을 거면서

======================
Ketika mulai memaafkan dan menerima, justru disitulah ujian terberat seseorang.

- A -
====================== 

Kara masih mengingatnya. Lelaki yang sempat mengisi hatinya sebelum Zafran di masa sekolahnya yang... menyedihkan. Kara bisa bilang, kalau perasaannya itu yang menjadi salah satu alasan utamanya tidak memiliki pacar di masa sekolah.

Dan lelaki yang barusan menyapa adalah orang yang Kara maksud.

Namanya Gilang. Kakak tingkat di SMPnya dulu. Berbeda dua tahun, Kara mengenalnya lewat kegiatan ekstrakulikuler Baseball-Softball SMP. Jangan tanya bagaimana cara mereka bertemu karena Kara sendiri juga lupa. Yang jelas, intensitas pertemuan mereka cukup sering sampai Gilang dan dirinya saling bicara dan dekat.

Bahkan Gilang begitu terbuka. Dia tidak segan berbagi kisah hidupnya di tengah keluarga besar Ayahnya yang masih keturunan bangsawan Jawa. Kara juga mengetahui sedikit dari banyak hal soal Gilang.

Bagaimana mungkin Kara tidak menyukai lelaki yang gampang terbuka dengannya? Untuk kali pertama, Kara selalu teringat sosok lelaki itu kapanpun, dimanapun, dan apapun kegiatan yang membuatnya ingat dengan Gilang.

Bahkan Kara rela aktif lebih lama di ekskul Softball sampai SMA, demi melihat Gilang sampai puas.

Bahkan Kara sengaja tidak membuka hatinya untuk lelaki lain, yang terang-terangan mengejarnya.

Dan saat kesempatan untuk menyatakan itu muncul, Gilang dengan tegas menolaknya.

Tanpa sempat Kara mengatakan isi hatinya sejak kelas satu SMP, Gilang lebih dulu mengatakan bahwa dirinya sudah lama dijodohkan dengan seseorang. Entah siapa dia karena Gilang tidak pernah mengatakan sosok yang dijodohkan.

Hubungan merekapun akhirnya terputus total setelah itu. Kara tidak pernah lagi mencoba untuk mencari. Untuk mendekat lapangan Softball-Baseball saja, Kara enggan.

Kara tidak pernah bertatapan lagi dengannya hingga hari ini tiba.

Gilang, lelaki yang menjadi cinta pertama Kara, bersama perempuan yang Kara dan Zafran kenal betul. Aivyn. Ivy, mantan pacarnya Zafran. Kak Ai, sepupu Arvi, sahabatnya.

Jadi, Kak Gilang ini suaminya Kak Ai--Ivy?

Apa jangan-jangan Ivy adalah perempuan yang dijodohkan dengan Gilang?

Kalau iya, wajar saja. Walau lebih tua, Ivy tampak lebih muda dari usianya.

Takdir macam apa ini? Kara sendiri mendesah tidak percaya dengan kenyataan yang barusan dia ketahui.

"Kak Gilang."

Seolah tidak pernah terjadi apa-apa, Gilang menyodorkan tangannya ke depan Kara, yang sedari tadi menatapnya tanpa berkedip. "Kamu apa kabar? Udah lama nggak ketemu kamu."

Canggung, Kara meraih tangan Gilang dan menjabatnya lemah. "Iya kak, sama."

"Kamu kenal Kara juga, sayang?" Ivy, sejak tadi memperhatikan, bertanya pada suaminya.

Kejar TenggatWhere stories live. Discover now