5. Calon Kabinet

370K 55.2K 30.4K
                                    

"Nih susunan kabinet yang harus kita isi." ujar Doyoung sambil memperlihatkan selembar kertas berisi struktur.

"Ini agak berubah dari yang kemarin kita buat ya?" tanya Naya.

"Iya, ada beberapa yang gue ganti, gue gabung dan gue buang."

"Kok lo ngga ngajak gue diskusi dulu?"

"Soalnya gue tau lo pasti bakal iya iya aja."

Hmm bener juga.



"Udah ada beberapa orang yang gue ajak ngobrol sebelum ini dan udah bersedia buat jadi kadep dan wakadep." kata Doyoung lagi sambil membuka minuman botol yang dia bawa.

"Siapa aja?"

"Taeyong, Mark, Kun, Haechan."

"Yaelah gue kira udah banyak, baru empat doang ternyata."

"Ya lo lah bantu usaha." katanya, kembali ke dirinya—yang galak, dengan utuh.

"Johnny masukin jadi Kadep IT, dia udah mau." kata Naya.

"Ok. Gue kepikiran Ten buat megang IT juga, mungkin dia bisa jadi wakilnya."

Naya mengangguk setuju, "Taeyong, Mark, Kun, Haechan mau lo tempatin dimana?"

"Taeyong kadep PSDMO, Kun kadep Penmas, Mark di Humas, Haechan di Marketing. Gue masih bingung Mark sama Haechan mau dijadiin kadep atau wakadep, mereka kan masih baru di himpunan, tapi gue liat kerjanya udah bagus." jelas Doyoung cukup panjang.

"Kayanya mereka jadiin wakadep aja deh Doy, Lucas simpen di Marketing tuh. Beuh urusan sponspor, publikasi segala macem kelar di tangan Lucas. Ngga usah repot-repot kita pake media buat publikasi, Lucas aja noh suruh keliling kota bawa toa, pasti banyak yang dateng ke acara kita."

"Lo mau jual acara apa mau jual Lucas?" tanya Doyoung.

"Dua-duanya aja kita jual sekalian."

"Sinting."


"Mark juga jadiin wakadep aja deh." kata Naya sambil menuliskan nama Mark di kolom Wakil Kepala Departemen Humas.

"Terus kadepnya?"

"Jaehyun."

Doyoung menatap Naya cukup lama ketika Naya menyebutkan nama Jaehyun. Namun Naya ngga gentar, dia balik menatap Doyoung; seolah dengan begitu Doyoung akan menuruti keinginannya untuk memasukan Jaehyun ke jajaran pengurus inti.


"Yaudah." kata Doyoung, mengambil alih kertas di tangan Naya.
"Mau lo apa gue yang ngehubungin?"

"Gue aja." jawab Naya dalam jeda 0,00001 detik.

"Semangat bener?" respon Doyoung sinis yang hanya membuat Naya tertawa getir.


"Btw, ini isi kabinet kita kayanya cowo semua dah?" tanya Naya sambil melihat kertas dengan tulisan struktur sekaligus nama-nama pengurus inti yang mereka rencanakan.

"Gapapa. Gausah liat gender, kalo emang yang kerjanya bagus cuma cowo-cowo yaudah cowo semua aja." jawab Doyoung santai.

"Ya gue sih seneng-seneng aja ya Doy kalo isi kabinet kita cowo-cowo semua. Tapi tetep aneh aja ngga sih keliatannya?"

"Nih. Masih ada slot kosong." kata Doyoung sambil menunjuk dua slot kosong di kertas, Sekretaris 1 dan Sekretaris 2.
"Ini isi cewe aja, yang cakep biar ngga malu-maluin kalo dibawa kemana-mana." tambahnya lagi.

"Buset, perasaan barusan lo bilang kita harus liat kinerja? Sekarang malah liat fisik?" tanggap Naya.

"Mereka juga kerjanya bagus, cantik jadi nilai plus aja." katanya, Naya tau Doyoung ngeles.

HIMPUNANWhere stories live. Discover now