29. Bandung; Rumah

280K 46.3K 19.1K
                                    

"Ke kosan gue dulu kak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Ke kosan gue dulu kak." Doyoung berbicara pada kakaknya yang sedang menyetir dengan mata yang masih terpejam.


Atas izin Ibunya, hari ini Doyoung diperbolehkan untuk pergi ke Bandung. Namun dengan syarat, kakaknya harus ikut.

"Yang nyetir biar kakak aja ya." ujar Ibunya tadi pagi. Alhasil sekarang Gongmyung menyetir dari Jakarta hingga Bandung, sementara adik bungsunya itu hanya tidur di sebelahnya.


"Ke kosan lo dulu? Ngga langsung ke rumah Naya?" tanya Gongmyung yang dijawab dengan anggukan oleh Doyoung.

"Ngapain ke kosan dulu?" tanyanya lagi.

"Nurunin lo." jawab Doyoung enteng.

"Kok nurunin gue??" Gongmyung dengan spontan menoleh ke arah Doyoung, meminta penjelasan.

"Ya masa gue bawa lo ke rumah Naya kak?" Tanya Doyoung balik.

"Ya emang kenapa?"

"Kak gue mau main bukan mau kerja kelompok." Jawab Doyoung sambil menghela nafas panjang.

"Kan bisa main bertiga?"

"Ah pantesan lo jomblo, gini aja ngga ngerti."

"Lah kan lo juga jomblo?" Dengan suara yang mulai meninggi, Gongmyung membalikan omongan Doyoung.

"Ya makanya lo jangan bikin gue jomblo makin lama dong." Jawab Doyoung lagi dengan alisnya yang bertaut.


Gongmyung diam sejenak, mencoba memahami pemikiran adiknya tersebut. "Jadi gue ngga boleh ikut?" tanyanya lagi.

"Ngga." jawab Doyoung tegas.

"Gue kan mau jalan-jalan juga di Bandung..." ujarnya kini dengan tampang memelas.

"Iya nanti kita jalan-jalan, tapi ngga hari ini. Please kak, lo punya temen kan di Bandung? Gue turunin lo di tempat temen lo deh."

"Ini mobil mau lo bawa?" Tanya Gongmyung sambil menunjuk setir.

"Ya iyalah kalo ngga bawa mobil terus gue mau make apaan ke rumah Naya? Ojek?"

"Terus kalo lo pake mobil gue pake apa?" Suara Gongmyung sudah bercampur dengan ekspresi memelas dan emosi, kasihan.

"Nebeng temen lo lah. Entar gue jemput." Doyoung menjawab dengan ringan.

"Keterlaluan banget sih lo jadi adek."

"Lo pengertian dikit dong jadi kakak."


Gongmyung kembali diam, masih dengan wajahnya yang lesu, akhirnya ia mengangguk lemah. "Yaudah, tapi nanti jemput gue ya?"

"Iya."

"Jangan macem-macem sama anak orang."

"Ngga bakal."

HIMPUNANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang