57. Delayed Honesty

245K 39.1K 36K
                                    

"Jaehyun, gue pernah suka banget sama lo, dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Jaehyun, gue pernah suka banget sama lo, dulu."

Bukan respon seru-seruan riuh yang terdengar seperti biasa. Kali ini semuanya hanya merespon tidak percaya dengan suara yang pelan. Atmosfir ruangan rasanya berbeda, berada diantara sendu dan menegangkan.

Doyoung yang sedaritadi berdiri paling jauh dari kerumunan terutama tempat Naya dan Jaehyun duduk berhadapan mulai berjalan maju. Ia duduk di samping Jeno masih dengan tangan yang terlipat di depan dada. Wajahnya datar tanpa ekspresi, tidak terlihat terkejut ataupun kesal, hanya ekspresi kosong yang ada disana.


Jaehyun masih belum memberikan tanggapan apapun atas pernyataan Naya. Mungkin pernyataan seperti itu sudah tidak asing diterima oleh telinganya, sehingga ia hanya tersenyum tipis ketika Naya mengatakannya, tidak ada raut wajah panik sama sekali.

Mereka masih menunggu jawaban atau setidaknya tanggapan kecil selain senyuman tipis.

Mata Naya masih belum lepas dari Jaehyun, ia mencoba membaca ekspresi Jaehyun sebisa mungkin tanpa memikirkan atau berekspektasi tentang apapun. Fokusnya sudah cukup pecah dan ia mulai lengah ketika Jaehyun memberikan respon atas pernyataannya.

"Gue juga."



Demi mendengar jawaban yang sama sekali tidak pernah dipikirkannya, mata Naya membulat dan ia bergerak mundur. Giliran Naya yang kali ini bungkam, mencoba memastikan bahwa ia tidak salah mendengar.

Bukan hanya Naya, namun semua orang yang berada di ruangan itu ikut terkejut mendengar jawaban Jaehyun. Tangan Doyoung sudah tidak terlipat di depan dada, kini tangannya ia biarkan jatuh dan menggenggam jarinya sendiri. Apa yang ia cemaskan benar-benar terjadi hari ini.

Suasana masih hening ketika dengan suara pelan, Yuta berujar "gue kaya lagi nonton drama."

Yuta memindai seisi ruangan, semuanya fokus pada si pemeran utama tanpa berseru meledek seperti biasanya, sementara Naya dan Jaehyun masih sama-sama terdiam di depan sana.


Naya membuka mulutnya untuk bertanya, namun kemudian ia membungkamnya kembali. Jaehyun yang menangkap hal itu langsung meneruskan penjelasannya yang ia rasa menggantung.

"Waktu maba, jaman ospek fakultas," jelasnya memberikan detail. "Lo keren waktu matahin argumen komdis."

"Hah?" respon dengan suara yang lemah terdengar dari Naya.

"Ini tujuannya emang jujur jujuran kan ya?" tanya Jaehyun. "Sekalian aja ya Nay?" tanyanya.

Masih dengan mulut yang menganga, Naya mengangguk ragu.


"Mulai darimana ya?" tanya Jaehyun, ia kembali menggaruk batang hidungnya dengan tenang sembari berpikir, sementara Naya seperti sudah kehilangan setengah nyawanya.

"Gue mau nanya dulu deh Nay, kalo boleh tau lo mulai suka sama gue itu kapan?" tanya Jaehyun, tanpa ada sedikitpun getar di suaranya.

Naya berdeham canggung, "seinget gue waktu kita masuk departemen humas," jawabnya.

HIMPUNANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang