15. Konferensi Nasional

276K 47.2K 18.8K
                                    

"Halo?"

"Lo tuh kemana aja sih?? Gue telfonin dari kemarin ngga ngangkat. Chat gue juga ngga dibales sama sekali, malah bisa-bisanya baru sekarang nelfon balik!"



Naya langsung menjauhkan ponselnya dari telinganya. Naya baru sempat menyapa dengan kata halo, tapi orang di sebrang sana udah misuh-misuh kaya pacar yang ngga dikabarin berhari-hari.



"Kemarin gue mau nelfon balik tapi udah kemaleman Doyounggg. Udah dong ngga usah pake marah-marah. Masih pagi." Kata Naya mencoba bersabar.

"Lo tuh sama sekali ngga ngabarin kalian udah sampe atau belum, terus ngga ngabarin juga disana kegiatan kalian lagi ngapain. Lo pikir gue ngga kepikiran apa? Gue takut lo berdua kenapa-kenapa."



Naya baru ingat, mereka memang ngga mengabari Doyoung sejak kemarin. Karna begitu sampai, mereka sangat jarang memegang ponsel dan sibuk bergaul dengan orang-orang yang baru mereka temui disana.


"Iya maaf... kemarin gue sama Jaehyun ngga sempet megang hp." jelas Naya, memelankan suaranya.

"Pokonya lo harus ngabarin terus lo disana lagi dimana dan lagi ngapain. Ngga perlu nunggu ditanya, lo update terus aja ke gue. Kirim foto sekalian." Kata Doyoung lagi dengan nada yang masih tinggi.

"Posesif banget." Celetuk Naya.

"Bedain namanya posesif sama sayang." Katanya, membuat Naya diam.

"Kalo lo disana kenapa-kenapa, gue harus tanggung jawab ke orang tua lo. Makanya lo harus baik-baik terus disana." Tambah Doyoung lagi, melanjutkan kalimat sebelumnya.



Perdebatan kecil itu belum berhenti ketika Jaehyun baru kembali dari kamar mandi dan duduk di sebelah Naya.

"Siapa?" Tanyanya.

"Doyoung."

"Ada apa lagi bos besar?"

"Diomelin gue, gara-gara kemarin kita lupa ngabarin dia kalo kita udah sampe. Terus dia missed call sampe 27 kali tapi ngga ada yang keangkat..." jelas Naya.


"Halo?" panggil Doyoung, ternyata sambungannya belum diputus.

"Apaan?" jawab Naya nyolot.

"Disitu ada Jaehyun?"

"Ada."

"Mana sini gue mau ngomong."


Naya langsung menyerahkan ponselnya ke Jaehyun sambil menggeleng kesal. Kahimnya ini bener-bener definisi dari jauh dekat tetap galak.


"Lo jagain Naya ngga disana?" pertanyaan pertama dari Doyoung untuk Jaehyun.

"Jagain pak, santai." jawab Jaehyun.

"Makannya bener gak dia? Dia di kotanya sendiri aja sering pilih-pilih sampe jarang makan, disana makan gak?"


Jaehyun melirik sedikit ke arah Naya yang memperhatikannya berbicara lewat ponselnya.


"Makan Doy, kaya gini aja mesti banget ditanyain?"

"Pokoknya gue ngga mau lo berdua pulang dalam keadaan sakit gara-gara kecapekan apalagi kurang makan."

"Iye pak santai."

"Lo perhatiin terus tuh si Naya. Jangan sampe kecantol cowok Makassar, entar susah diajak pulangnya."

"Iya ga bakal, paling mentok juga dia kecantolnya sama gue." jawab Jaehyun sambil tertawa kecil.


Doyoung ngga langsung menjawab gurauan Jaehyun hingga ada beberapa detik keheningan disana.

HIMPUNANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang