20. Tentang Hujan

295K 49.2K 32.5K
                                    

"Nay pintu lo keliatan ngga dikunci

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




"Nay pintu lo keliatan ngga dikunci. Kalo lo gamau keluar, gue masuk ya? Lo lagi pake baju kan?"


"Ya pake lah!" Teriak Naya dari dalam kamar, merasa salah tingkah mendengar suara Doyoung yang terasa sangat dekat.


"Gue masuk aja nih? Yakin?" Tanya Doyoung lagi, membuat Naya langsung buru-buru berdiri dan membuka pintu kamarnya.


Di depannya saat ini sudah ada Doyoung yang berdiri dengan tas yang masih dia selempangkan. Rambutnya terlihat sedikit basah terkena air hujan.


"Kamar lo berantakan juga ya." kata Doyoung sambil matanya berkeliaran melihat isi kamar Naya.

"Ngga usah liat-liat!" teriak Naya di depan wajah Doyoung membuat Doyoung mundur dengan spontan.

"Untung yang kesini gue, bukan Taeyong." jawab Doyoung yang membuat Naya bingung.

"Emang kenapa kalo Taeyong yang kesini?"

"Bisa langsung diberesin kamar lo."

"Ya bagus lah berarti Taeyong kalo kesini ada fungsinya, ngga kaya elo." Naya masih nyolot, sementara Doyoung hanya mencibir sambil mengedikan pundaknya.


"Gue kedinginan." Kata Doyoung tiba-tiba, masih belum bergerak dari pintu kamar Naya.

"Ya terus gue harus apa? Meluk lo?!" Respon Naya dengan nada yang sangat nyolot.


Doyoung tertawa melihat Naya yang bertingkah galak sekaligus menggemaskan. Iya. Bagi Doyoung, sisi menggemaskan Naya ada ketika dia lepas bertindak galak.


"Nih peluk, kaya berani aja lo." Jawab Doyoung lagi dengan nada bercanda namun sambil memajukan tubuhnya, membuat Naya menendang lututnya cukup keras.

Doyoung masih tertawa namun sambil mengerang kesakitan. Heran. Bisa-bisanya dia ngga marah.


"Jaket gue di kursi ruang tamu lo, basah semua. Ini kemeja gue juga basah." Katanya lagi sambil memegang kemeja bermotif garisnya, membuat Naya memutar bola matanya terlihat sebal.

"Terus sekarang gue harus ngapain? Minjemin lo jaket? Nyiapin lo air anget buat mandi? Bikinin bubur? Gantiin lo baju? Apa ngapain?" Tanya Naya bertubi-tubi masih dengan nada kesalnya.


"Lo ngga harus ngapa-ngapain, lo cuma harus tau gue bela-belain kesini sampe menerjang hujan diluar cuma buat minta maaf." Kata Doyoung sambil mengikuti Naya yang berjalan ke ruang tamu.

Naya berdecak pelan mendengar omongan Doyoung. "Lagian lo bukannya masih harus nyelesein modul?" Tanya Naya setelah duduk di kursi ruang tamu.


"Udah kok, lagi dirapihin sama Sejeong."

"Kenapa Sejeong yang ngerapihin?"

"Emang harusnya siapa yang ngerapihin?"

HIMPUNANWhere stories live. Discover now