spin off: bangku taman

239K 35.3K 22.4K
                                    

Matahari sudah mulai terbenam saat Lucas dan Joy berjalan keluar dari sekretariat himpunan menuju parkiran, berpamitan lebih dulu saat yang lain masih membahas beberapa sisa agenda rapat

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.



Matahari sudah mulai terbenam saat Lucas dan Joy berjalan keluar dari sekretariat himpunan menuju parkiran, berpamitan lebih dulu saat yang lain masih membahas beberapa sisa agenda rapat.

Seperti Johnny dan Naya, Lucas dan Joy juga sepasang sahabat yang sulit lepas. Membangun hubungan pertemanan karena kebodohan di masa ospek fakultas hingga berakhir dalam satu kelompok yang sama ketika ospek jurusan membuat keduanya semakin akrab.

Jika mereka diminta untuk menuliskan riwayat hidup, kolom pengalaman organisasi mereka jelas akan terlihat sama; kecuali untuk pengalaman yang terakhir.


Di tahun pertama mengikuti himpunan, keduanya tergabung di departemen Marketing dan sama-sama turun menjadi pencari sponsor di kepanitiaan. Kembali mengikuti masa kaderisasi atau yang lebih akrab disapa dengan ospek jurusan, mereka mendaftarkan diri ke dalam divisi yang sama; Komisi Disiplin.

Tidak berhenti disitu, Lucas dan Joy juga beberapa kali mengikuti kepanitiaan tingkat fakultas dan universitas, tentu saja mereka mendaftarkan diri pada divisi yang sama. Puncaknya, mereka mencoba peruntungan untuk mengikuti pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Himpunan. Namun ternyata pesaing mereka terlalu kuat; Doyoung si ambisius menggaet Naya si manusia sosial untuk menjadi pasangannya.

Keduanya sudah biasa saling tergantung dan seolah memiliki visi misi hidup yang sama. Lucas menjadi alasan Joy untuk bertahan di jurusan tempat ia mengejar ilmu sekarang. Tanpa Lucas, mungkin Joy sudah pindah ke kampus lain, karena jurusan dan kampus ini tidak sesuai dengan keinginannya saat SMA dulu.

Joy juga menjadi alasan yang beragam bagi Lucas—termasuk alasan untuk menyelesaikan hubungan dengan pacar pertamanya di bangku kuliah.


Lampu sekitaran kampus yang belum dinyalakan meski hari mulai gelap membuat mereka berjalan dengan berhati-hati. Sesekali Joy mendorong Lucas hanya untuk membuatnya kaget dan mengumpat dalam tiga bahasa yang ia jadikan sebagai satu struktur kalimat.


"Lucas ada tikus itu di got sebelah lo!" Joy berteriak histeris, membuat Lucas tiba-tiba meloncat kaget dan berteriak.

Joy tergelak melihat Lucas yang tiba-tiba terduduk di aspal sambil memegang dadanya, mengatur nafas.

"Guoblok!" umpat Joy. "Masa sama tikus doang takut?? Malu sama badan!"

"Elu yang guoblok! Ngagetin orang gak pake permisi!" teriaknya, namun kemudian ikut tertawa.

Lucas mengunci leher Joy dengan lengannya, membuat Joy meronta sambil menepuk lengannya kasar, meminta maaf atas gurauannya yang membuat Lucas merasa kehilangan harga diri sebagai cowok keren.

Lucas masih meneruskan candaannya sambil mengacak rambut Joy yang sudah susah payah ia catok dengan rapih, hingga satu sosok di bangku taman membuatnya berhenti.


Melepaskan lengan dari leher Joy, mata Lucas menyipit memperhatikan sosok tersebut. Ia melangkah ragu, berusaha untuk menghampiri, sementara Joy hanya melihat Lucas dari tempatnya berdiri.

HIMPUNANWo Geschichten leben. Entdecke jetzt