spin off: mistaken feelings

216K 34.8K 10.7K
                                    

flashback: berkaitan dengan chapter 22 & 23

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



flashback: berkaitan dengan chapter 22 & 23

Jaehyun's side

-


"Lo yakin nyet mau nembak hari ini juga?" Ten bertanya dengan raut tidak percaya saat Jaehyun memesan sebuket mawar di toko bunga yang cukup jauh dari kampus—amunisi untuk mengungkapkan perasaan.

Jaehyun mengangguk yakin, sambil memberikan lembaran uang dan mengambil buket mawar berwarna putih tersebut.

"Emang lo deket udah lama?" tanya Ten lagi yang langsung Jaehyun jawab dengan gelengan.

"Belum, tapi dia cantik, yang naksir pasti banyak. Kalo ngga cepet gue bisa keduluan."

"Wah sakit." respon Ten, "lo dipelet kali. Lo beneran suka sama doi cuma gara-gara doi cakep?"

Tawa menjadi tanggapan pertanyaan Ten, karena perasaannya tidak sesederhana itu.


Jaehyun mulai menyalakan mesin mobil, menancap gas untuk ke tujuan berikutnya sebelum kembali merespon pertanyaan Ten.

Ten masih memperhatikannya, menunggu jawaban  yang sepertinya memang betul-betul membuat dirinya penasaran.

"Lo masih nungguin jawaban gue?" tanya Jaehyun.

"Kalo ngga nungguin udah gue kencengin kali nih volume radio." tanggapnya.


"Gue suka sama dia bukan cuma karena dia cantik, tapi karena gue juga nyaman aja berada di sekitar dia. Auranya bagus, bikin tenang."

"Wah gila, hari ini harus dinobatkan sebagai hari patah hati nasional sih. Jilid duanya dari Raisa-Hamish." responnya lagi dengan sangat berlebihan.


"Tapi lo sadar ngga nyet di circle kita ada yang naksir sama lo?" tanya Ten lagi, dan Naya menjadi nama pertama yang muncul di kepala Jaehyun. Namun ia berusaha untuk terlihat tidak mengerti.

"Siapa?"

"Serius lo ngga tau?"

"Siapa?" tanya Jaehyun lagi.

"Naya." jawab Ten ringan.

"Tau darimana lo Naya naksir sama gue?"

"Kemarin-kemarin Mark ngga sengaja ngomong."


Jaehyun menginjak rem saat lampu lalu lintas menunjukan warna merah, kemudian menengok ke arah Ten. "Mark ngomong apa?"

"Waktu itu gue lagi main ke kosan dia, terus kita lagi ngobrolin soal Jomblo Corner. Abis itu dia bilang 'sayang banget pengurus ngga boleh ada cinlok, padahal kak Naya naksir sama bang Jaehyun' kayanya tu anak keceplosan, soalnya beberapa detik setelah ngomong dia mukulin kepalanya sendiri." jelas Ten.

"Salah ngomong kali Mark." tanggap Jaehyun ringan.

"Ngga mungkin nyet!" Ten bersikeras. "Sumpah dah ngga mungkin Naya ngga naksir sama lo, keliatan banget kali? Apalagi lo berdua abis dari Makassar kan kemarin-kemarin, apa ngga makin membara tuh perasaan Naya."

HIMPUNANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang