49⚠

22.3K 1.9K 71
                                    

Nih gw bener kan? Double up buat kalian semua💘

Ada adegan berbahaya⚠
Dimohon untuk segera skip😂

Eh, tapi serius loh. Dibawah ada cerita penyiksaan seseorang... Tapi santuy aja karena itu semua gak akan bikin kalian mual kok😂

•••••

Airin saat ini dalam kondisi yang terikat diatas kursi, sudah sebulan ini dia berada di tempat yang gelap tanpa cahaya. Bahkan setiap malam Airin selalu mendengar suara-suara yang membuat bulu kunduk Airin meremang.

Suara-suara itu yang menemani Airin selama sebulan ini, ada yang menangis, tertawa, dan bahkan ada suara yang seperti sedang menyeret sesuatu. Airin rasanya ingin menangis.

Setiap jam enam sore Airin selalu memejamkan matanya, dia tidak pernah berani untuk melihat. Karena suara itu akan terdengar dari jam enam sore sampai jam empat pagi.

Tapi bukannya Airin terlelap, dia justru terjaga semalaman. Dan itu membuatnya ketakutan saat mendengar suara langkah kaki yang sedang menyeret sesuatu tepat di depannya, bahkan sesuatu yang di seret itu selalu mengenai kaki telanjangnya.

Airin bahkan setiap malam selalu menangis tanpa suara, entah siapa yang menyebabkan dia terjebak dalam gudang itu. Selama sebulan ini hanya ada orang yang berbadan kekar yang datang hanya untuk memberinya makan.

Airin ingin pulang, tapi selama ini ayahnya tidak pernah datang untuk menjemputnya. Dia sudah ketakutan setengah mati.

Bayangkan saja jika kalian yang berada di posisinya, setiap malam mendengar suara yang membuatnya meremang seorang diri. Mungkin mental kalian sudah rusak, dan mental Airin pun sepertinya sebentar lagi akan rusak.

Brak.

"Jangan menangis!! Makan itu. Kamu tidak boleh mati! Hari ini bos kami akan kesini, persiapkan dirimu!" kata laki-laki berbadan kekar itu menyuapkan makanan pada Airin.

Setelah makanan itu habis, laki-laki itu keluar dari ruangan yang selama ini Airin tempati. Air mata Airin kembali mengalir, salah apa dirinya sampai harus dihukum seperti ini.

Seingatnya dia tidak melakukan kesalahan yang fatal, apa mungkin ini ulah musuh ayahnya?

°°°°

"Lo semua udah siap?" tanya Guntur pada teman-temannya.

Mereka semua mengangguk, siapa yang tidak akan siap jika dihadapkan dengan hal yang disukai oleh mereka.

"Alexo yang akan pimpin jalan kali ini, karena dia yang lebih berhak."

Tanpa kata Alexo langsung beranjak dari tempatnya dan melangkah menuju motornya, dan diikuti oleh sahabatnya.

Alexo melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata, tidak peduli dengan semua umpatan pengendara lain. Yang ada di pikirannya saat ini adalah menghabisi orang yang sudah mengusik tunangannya.

Sesampainya mereka di gudang bekas pembangunan yang tidak selesai, Alexo langsung melangkah kedalam tanpa takut meski keadaan sekitar benar-benar tidak ada cahaya sedikit pun.

Dan seakan sering menginjakan kakinya disana, Alexo tidak kesulitan berjalan dalam keadaan gelap. Dia terlihat santai, terbukti dengan tangannya yang sedari tadi memutar-mutar kunci motornya di jari telunjuknya.

Sesampainya mereka di depan ruangan yang tampak banyak suara ketawa dan menangis yang lebih dominan, Alexo langsung menendang pintu itu dengan kedua tangannya yang tersembunyi dibalik saku celananya.

Suara itu seketika hilang saat mendengar suara pintu di dobrak, Alexo menyuruh semua temannya untuk keluar dari ruangan itu.

Alexo mendekati perempuan yang sedang duduk terikat di kursi dengan air mata yang mengalir dari kedua matanya yang terpejam. Alexo tahu jika perempuan itu tidak benar-benar tidur, dia hanya menutup matanya karena mendengar suara yang di ciptakan oleh Veldormant.

Extra Love Story Where stories live. Discover now