50

18.7K 1.8K 43
                                    

Huhu, maafiin yaaa😌, ternyata kalau udah punya kesibukan di dunia nyata susah banget buat lanjutin lagi😌.

Masih ada yang nungguin kah? Oh enggak ada. It's okeyy.

••••

Mora sedang duduk di samping Samuel dengan bersandar dibahu cinta pertamanya.

"Kabar mengejutkan datang dari kediaman Zurist, seorang asisten rumah tangga menemukan sesosok mayat perempuan di depan rumah majikannya. Kabarnya asisten rumah tangga ini akan membuang sampah, namun justru dia menemukan sesosok mayat yang tidak lain adalah putri satu-satunya keluarga Zurist, Airin Wardana Zurist."

Mora terkejut melihat berita itu, Airin menghilang selama sebulan setelah kejadian di kantin. Dan sekarang dia mendapat kabar jika Airin meninggal.

"Kamu kenapa?" tanya Samuel saat melihat gelagat anaknya.

Mora menoleh kearah Samuel, "daddy tahu? Airin ini kakak kelas aku, angkatannya Alexo sama kak Nanta."

"Oh ya? Tapi selama ini daddy gak pernah dengar nama Airin Wardana Zurist di SMA Damora, anak baru?"

"Bukan, tapi dia emang dikenal sebagai Airin Putri. Entah apa alasannya dia mengubah namanya itu."

Samuel menganggukkan kepalanya, mungkin ada alasan lain kenapa anak perempuan itu mengubah namanya. "Kamu dekat sama dia?"

Mora menggeleng, "enggak. Dia anaknya usil, suka banget cari gara-gara sama Mora. Untung aja kak Nanta sama Alexo gak pernah ngegubris, jadi posisi aku aman. Hehe"

"Usil gimana?"

"Ya gitu, suka banget fitnah Mora ngelakuin hal yang gak pernah Mora lakuin. Mungkin karena dia suka sama Guntur dan waktu itu kan Mora suka banget ngejar-ngejar Guntur padahal udah punya tunangan juga."

"Alexo tahu kalau kamu suka ngejar-ngejar anak itu?" tanya Samuel penasaran. Bisa saja jika Alexo tidak tahu karena mungkin jika tunangan anaknya itu mengetahuinya, sudah habis laki-laki itu.

Meski yang salah adalah putrinya, tapi tidak mungkin juga Alexo menyelakai putrinya. Samuel tahu secinta apa Alexo pada Mora, bisa dibilang Alexo adalah gambaran dirinya saat masih muda. Rela melakukan apapun untuk pasangannya meskipun harus menyingkirkan batu sandungannya.

Mora mengangguk, "tahu soalnya kan yang Mora kejar itu sahabatnya Alexo. Ketua Veldormant."

Samuel menatap tidak percaya pada Mora, berani sekali putrinya ini mengejar laki-laki lain di depan pasangannya. "Terus Alexo ngapain kamu selama ini?"

"Enggak ngapa-ngapain kok, dia diem aja seakan kita berdua orang asing padahalkan kita pasangan."

"Tapi daddy tenang aja, Mora sekarang udah berubah jadi lebih baik lagi kok. Soalnya pas Mora pikir-pikir ternyata Alexo lebih segalanya dari Guntur."

"Dalam hal apa?" Samuel yakin pasti putrinya ini akan menjawab dalam hal materi dan rupa. Samuel sudah tahu tabiat anaknya yang suka dengan uang.

Mora cengengesan melihat tatapan menyelidik Samuel. Mora tahu jika daddynya sudah pasti bisa menebak apa yang ada di pikirannya. "Alexo jauh lebih kaya dari Guntur, dia juga lebih ganteng dari Guntur. Hehehe."

Kan, apa Samuel bilang. Anaknya tidak akan jauh dari uang dan rupa.

"Daddy pengen tanya sama kamu, kalau kamu disuruh milih pasangan. Kamu bakal pilih ganteng tapi miskin, atau jelek tapi kaya?"

"Jelek tapi kaya" jawab Mora tanpa pikir panjang.

"Kenapa?"

"Karena hidup itu gak cuman tentang rupa, tapi materi. Percuma ganteng tapi gak punya duit, lebih baik yang jelek tapi banyak duit. Kalau punya banyak duit kan orang jelek aja bisa jadi ganteng."

Extra Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang