08 - rehatsasi

25 0 0
                                    

Malika mengantar Vika sampai pelataran parkir. Sewaktu hendak kembali ke dalam gedung, ia justru dicegat seorang satpam. Ia dikira orang nyasar disebabkan setelannya yang berpiama dan bersandal kelinci. Meski sekarang langit sudah gelap, mana mungkin ada yang berkeliaran di kompleks perkantoran dengan kostum seperti itu. Kecuali orang iseng.

Walau sudah menunjukkan tanda pengenal, sang satpam masih belum percaya. Padahal, jelas-jelas terpampang pas foto Malika bersetelan kerja, tertulis nama lengkap Malika Saraswati, dan posisinya di Unit Pengembangan Hubus sebagai Koordinator Perangkat Lunak. Malika bahkan sampai melepas ikat rambut dan kacamata.

"Sama, kan?"

"Tapi...."

Malika menghela. "Orang baru, ya?" ujarnya kemudian.

Satpam itu tak menjawab, masih kelihatan ragu.

"Teman yang lain mana? Biasanya yang jaga ada dua."

"Ng..., lagi di toilet."

Malika tolah-toleh. Pelataran sepi. Orang kantor sudah pulang. Tak ada yang dikenal.

"Ya, sudah. Kemari, ikut." Ia berjalan menuju sebuah tiang. Di atasnya, ada kamera pengawas. Malika melambai ke sana. Usai melambai, radio panggil sang satpam berbunyi.

"Itu staf sini. Kantornya di lantai 18!"

Sang satpam kaget. Usai meminta maaf, ia membolehkan Malika masuk gedung.

***

Seumur-umur, ini pertama kalinya Dina naik pesawat terbang. Yah, meskipun itu hanya di dalam game. Akan tetapi, senangnya bukan main. Dan tak tanggung-tanggung, pesawat terbang yang ia tumpangi akan membawanya ke Tokyo, Jepang.

Penerbangan tersebut adalah bagian dari paket liburan premium yang ia dapat sebagai pemain baru. Ada tiga paket perjalanan yang diwakilkan dengan tiga tiket berwarna emas. Setiap paket perjalanan akan menghabiskan waktu kurang lebih satu hari dalam Travellillo. Setiap tiket akan mendapat destinasi wisata secara acak. Baru ketahuan setelah tiket dibuka.

Untuk tiket perjalanan hari pertama ini, Dina langsung mendapat destinasi wisata luar negeri. Tujuannya adalah Jepang. Dari detail paket, ia akan mengunjungi beberapa tempat di negara itu. Yang pertama sudah pasti ia akan mendarat di Tokyo, kemudian menuju Nagoya, lalu terakhir ke Nagano.

"Aku sebenarnya mau berenang di Hawaii, sih. Ya, sudahlah. Ikut saja mumpung gratis."

Sebelum turun dari apartemen, Dina diingatkan oleh Pemandu. Di dunia nyata, ia harus menyiapkan barang-barang dengan cermat sebelum bepergian, seperti uang, pakaian, dan dokumen-dokumen. Terlebih jika ingin bepergian ke luar negeri, paspor adalah hal wajib. Travellillo berusaha mereplikasi berbagai tujuan wisata di dunia dengan sedetail mungkin, tetapi tidak dapat dijadikan rujukan akurat untuk melakukan perjalanan di dunia nyata. Karena pada dasarnya, Travellillo bukanlah travel guide, melainkan travel entertainment.

Meski demikian, tiket pertama ini sekaligus akan mengenalkan Dina dengan sistem transportasi saat hendak bepergian, terutama jika ingin ke tempat-tempat wisata. Ia dipandu untuk menggunakan taksi dari apartemen menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, mengikuti prosedur keamanan di bandara, hingga check-in sebelum keberangkatan. Dina juga sempat membaca sekilas detail perjalanannya hari ini, ia nantinya juga akan naik kereta cepat di Jepang.

Sensasi "ribet" ini tak pernah Dina rasakan sewaktu bermain di rumah sepupunya. Sepupunya menggunakan akses premium. Dengan akses tersebut, pemain bisa langsung tiba di tempat wisata tanpa harus mengikuti alur transportasi yang berlaku.

Woles World Legend: AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang