22. Sama-sama terluka.

1.3K 148 10
                                    

- JANGAN LUPA VOTE + KOMEN! -
-
-
- HAPPY READING -

———

📍Paris, 22.00.

Mobil berwarna hitam itu memasuki area rumah mewah dan besar. Pria berjas hitam, dengan kacamata yang bertengger di wajahnya, membuatnya semakin tampan dan terkesan mahal.

BRAK

Pria itu membuka paksa pintu kamar Hagan, tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu. Hagan terlonjak kaget, dan ia langsung berdiri menghampiri sang Ayah.

"Bodoh! Malu-maluin!" ucapnya, tangannya menunjukkan beberapa kertas kepadanya. "Kenapa nilainya menurun lagi?!" tanyanya.

"Hagan kurang fokus, Yah."

"Ada masalah apa sampai kurang fokus, hm?"

"Hagan kangen Raja..."

Cakra berdecak, "Lupakan dia! Nggak usah mengusik hidup mereka lagi. Kamu hanya akan tinggal disini dengan Ayah."

"Kenapa harus melupakan? Dia adik Hagan. Dia juga anak Ayah." ucap Cakra.

"Bukan."

"Ayah benci Bunda, kenapa harus tidak mengakui Raja sebagai anak Ayah?" tanya Hagan kesal.

"Dia benar-benar bukan anak Ayah, Hagan."

Bagaimana mungkin? Jelas-jelas Hagan berada di rumah sakit ketika Bunda melahirkan Raja.

"Bunda hamil bukan dengan Ayah. Ayah saat itu sedang ada tugas di luar kota selama seminggu, waktu kamu berada di rumah nenek. Dia mengaku jika dia hamil dengan orang lain, dan Ayah tidak bisa meninggalkan dia karena Ayah sangat menyayangi Bunda kamu." jelasnya, ketika Hagan kebingungan.

"Terus Raja anak siapa?" tanya Hagan.

"Kalau dulu yang sefatal itu saja Ayah nggak ninggalin Bunda. Kenapa hal yang sepele yang bahkan Ayah salah paham aja, Ayah ninggalin Bunda?" tanya Hagan lagi.

Cakra terkekeh, lalu duduk di sebelah Hagan. "Hagan, Ayah sama Bunda itu dulu di jodohin. Bunda punya pacar saat itu. Seiring berjalannya waktu, cinta Bunda sama Ayah sama-sama tumbuh. Tapi kita kembali di sibukan sama kerjaan masing-masing, karena pada dasarnya Ayah sama Bunda gila kerja. Saat itu, Bunda putusin pacarnya, dan pacarnya pindah ke luar negeri."

"Setelah 1 tahun pernikahan kita, Ayah dan Bunda liburan ke Bandung, terus nemuin kecelakaan keluarga kamu. Disitu Bunda nangis, karena Bunda yang menyelamatkan kamu dari bongkahan mobil yang sudah rusak parah. Sedangkan Ayah membantu orang tua kamu keluar dari mobil itu. Tapi naasnya, Ayah belum berhasil keluarin kedua orang tua kamu, mobil itu udah meledak, membuat orang tua kamu meninggal di tempat. Pada saat itu, karena kita mau punya anak juga, Bunda memutuskan buat adopsi kamu." Cakra tersenyum, sekaligus merasakan hal yang sakit ketika membayangkan kehidupannya dulu bersama Wina.

"Terus setelah beberapa tahun, mantan Bunda balik lagi, menjadi tamu di acara ulang tahun perusahaan Bunda. Setelah beberapa bulan, Bunda ngaku kalau dia hamil karena mantannya itu."

Hagan diam membeku, Ayahnya yang selama ini terlihat kuat ternyata menyimpan banyak luka.

"Ayah menerima, karena Ayah sangat menyayangi Bunda kamu. Ayah berjanji sama diri Ayah, kalau Ayah akan membesarkan kedua anak yang bahkan bukan anak kandung Ayah. Tapi Ayah gagal..."

"Ayah gagal melawan rasa sakit Ayah, dan memilih meninggalkan Bunda dengan mantan kekasihnya dulu. Karena pada dasarnya juga, Ayah yang merebut Bunda dari pria itu."

HOME ( SELESAI✓ )Where stories live. Discover now