- JANGAN LUPA VOTE + KOMEN! -
-
-
- HAPPY READING -
---
Pagi ini cuaca benar-benar sangat cerah. Dan hari ini adalah hari yang Raja tunggu-tunggu. Akhirnya setelah seminggu ia menunggu, hari ini datang juga. Hari ini tepatnya jam 9 pagi, pesawat mereka menuju Thailand akan landing.
Sekarang, mereka tengah sarapan untuk mengisi perutnya dahulu. Tentang bagaimana hubungannya dengan Bunda, Rajawali sudah meminta maaf dan Bunda maafkan. Keduanya sudah kembali baik, meskipun waktu Bunda tetap tak ada untuk Rajawali.
"Sayang, nggak bisa di tunda dulu kerjaannya?" tanya Putra.
Ya, begitulah Wina. Ingin liburan saja ia masih tetap mengerjakan tugasnya di rumah.
"Nggak bisa, deadline mas."
"Iya tapi makan dulu, kita liburan buat seneng-seneng loh sayang?"
Wina berdecak, "Yaudah sih kalian aja yang makan. Nanti aku kalau laper juga makan. Di pesawat juga kan bisa makan." ucapnya.
Rajawali mendengus sebal, Bundanya selalu saja seperti itu. Mendengar suara Wina yang lebih keras dari biasanya, membuat Putra langsung menatap Rajawali yang kini masih fokus dengan makanannya. Anak itu terus melahap makanannya tanpa memperdulikan perdebatan kecil keduanya.
Hanya menghabiskan waktu 5 menit mereka selesai menghabiskan sarapannya. Jam sudah menunjukkan pukul setengah 9, yang artinya masih ada waktu setengah jam untuk mereka sampai ke bandara.
"Ayo kita berangkat!" ucap Putra membuat Wina menutup laptopnya.
"Bi Inah, kita pamit ya!" ucap Putra.
"Dadah Bi Inah! Nanti Raja bawa oleh-oleh yang banyak!" ucap Raja.
Bi Inah terkekeh, "Hati-hati ya kalian! Selamat bersenang-senang disana!" ucap Bi Inah.
Setelah berpamitan dengan Bi Inah, mereka langsung pergi melajukan mobilnya menuju bandara.
"Pah, di Thailand itu kata Bang Jinan banyak sekali Gajah. Raja ingin naik Gajah." ucap Raja memecahkan keheningan di antara mereka.
Putra tertawa dengan permintaan anaknya. "Boleh sayang! Nanti kita naik gajah ya!" ucap Putra membuat Rajawali mengangguk senang.
"Bunda mau naik gajah tidak?" tanya Raja pada Bundanya yang lagi-lagi membuka laptopnya.
"Kalian saja." ucapnya datar.
Rajawali hanya menghembuskan nafas kasar, membuat Putra menatapnya dari kaca. Anak itu terlihat sangat kesal mendengar jawaban Bundanya yang tak sesuai keinginan dia.
"Abis naik Gajah, mau apa lagi?" tanya Putra berusaha merubah suasana.
"Apa aja yang menyenangkan, yang ada disana!" ucap Raja membuat Putra mengangguk dengan tawanya.
Tak terasa, percakapan sederhana itu membuat mobil Putra terparkir rapih di bandara. Mobilnya akan di bawa pulang kembali oleh anak buahnya yang akan datang. Putra itu pengusaha sukses yang mempunyai banyak anak buah.
"Mau Papah gendong?" tanya Putra ketika mereka sudah berjalan di bandara.
"Tidak! Raja anak kuat! Bisa berjalan jauh kemanapun, asal ada air!" ucapnya di akhiri dengan tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME ( SELESAI✓ )
Random"Ayo tumbuh menjadi kakak adik yang saling menyayangi, Raja!" --- Hagan dan Raja itu berbeda darah. Tak peduli kenyataannya, Hagan akan selalu menganggap Raja adalah adik kandungnya yang lahir dari rahim wanita yang sama. "Abang, definisi rumah itu...
