Kalau ada awal, berarti pasti ada akhir dong ya?
Happy reading di part akhir ini guys!🤍———
"Bagaimana bisa hidup dengan aman? Jika aku saja jauh dari rumah yang sebenarnya."
- Rajawali Argasya."Maaf karena tidak tumbuh bersama-sama lagi."
- Hagan Arkharaja.———
3 hari kemudian...
Telepon Jendra berdering menampilkan nomor yang tak di kenal. Ia menatap satu persatu temannya, membuat mereka berdua bertanya-tanya.
"Siapa?" tanya Jinan.
"Nomor nggak di kenal, tapi nomor Prancis." ucapnya.
Jinan membuang muka, sekaligus membuang nafas kasar. Sedangkan Mandra, menatap kedua temannya satu persatu. "Angkat aja, Jen!" usulnya.
Jendra menekan tombol hijau, tak lupa ia nyalakan loscpeaker.
"Jen, ini gue." ucap Hagan dari seberang sana.
"Kemana aja lo?" tanya Jinan.
"Jinan? Lagi kumpul?" tanya Hagan.
"Gimana kabar lo, Hagan?" tanya Mandra.
"Baik, lo semua gimana?"
"Baik juga." balas Mandra.
"Eum... Lo semua lagi sama Raja nggak? Gue mau ngomong sama dia. Hari ini dia ulang tahun. Gue udah coba telepon tapi handphon-nya nggak aktif. By the way ini nomor baru gue. Bokap gue udah bolehin gue pegang hp." jelas Hagan.
YOU ARE READING
HOME ( SELESAI✓ )
אקראי"Ayo tumbuh menjadi kakak adik yang saling menyayangi, Raja!" --- Hagan dan Raja itu berbeda darah. Tak peduli kenyataannya, Hagan akan selalu menganggap Raja adalah adik kandungnya yang lahir dari rahim wanita yang sama. "Abang, definisi rumah itu...