VIII

1.2K 59 1
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

mohon maaf kalo masih banyak penulisan yang salah
Semoga suka!

Jangan lupa vote, komen dan share
Selamat membaca wowowowow🤩

°
°

~🕊️~


Hawa dingin dari hembusan angin bersamaan dengan turunnya air dari langit membuat semua orang enggan membuka mata, terkecuali dengan satu orang yang kini tengah duduk diatas sajadah menengadahkan tangannya pada sang Rabbi.

Hanindya Anasera, sehabis melaksanakan shalat istikharah dirinya tak henti-henti berdoa meminta petunjuk untuk hubungan dirinya dengan seorang Gus yang sudah mengajaknya melakukan ibadah yang terbilang sakral itu.

Entah sudah beberapa tetes air mata yang keluar membasahi pipinya, dia menangis dalam diam, berharap Allah segera memberikannya petunjuk agar tidak menyesal dalam mengambil keputusan.

Dia mengusapkan kedua tangan pada wajahnya menandakan bahwa dirinya telah selesai berdoa. Sebentar lagi waktu menunjukkan pukul 3 pagi yang artinya semua orang akan dibangunkan untuk melaksanakan sholat tahajud. Hanin tidak berniat untuk kembali tidur, dia memilih mengambil Al-Qur'an berniat untuk murojaah hafalannya yang sudah masuk ke juz 29.

Kringg..kringg..kringg..

Waktu berlalu begitu cepat, kini suara bel yang berdering di setiap penjuru asrama membuat para santri bergegas bangun dari alam mimpi untuk melakukan sholat tahajud.

Hanin menyudahi kegiatannya saat mendengar seseorang mengetuk pintu kamarnya.

"Mbak bangun ya, sholat tahajud dulu", Silva selaku petugas yang hari ini kebagian mendapatkan amanah untuk membangunkan dan memerintahkan semua santri putri untuk sholat. Tidak hanya dia sendiri, semua teman satu kamarnya juga mendapat tugas yang sama. Hal ini memang sudah menjadi kebiasaan para santri, setiap kamar mendapatkan giliran untuk melaksanakan amanah ini.

Semua orang didalam kamar ini menggeliatkan tubuhnya, pertanda mereka sudah tersadar dari tidurnya.

"Makasih mbak sil" Hanin berterima kasih dan dibalas senyuman oleh Silva.

"Ayokk pada bangun, tahajud dulu" kini giliran Hanin yang membangunkan mereka.

Mereka semua terduduk lemas, kecuali Intan yang masih tetap dalam posisi nyamannya.

"Tan bangun ayo" Haura mengguncangkan tubuh Intan.

"Aku lagi dapet Hau, jangan ganggu ya" Haura hanya membulatkan mulutnya, setelah itu terdengar dengkuran keras dari mulut intan.

"Ihhh jorok banget ngoroknya kaya sapi digorok aja!" Celetukan Alisha membuat semuanya tertawa, mata yang tadi terasa berat kini sudah kembali segar. Mereka pun bersiap untuk melaksanakan sholat tahajud berjamaah.

Setelah selesai melaksanakan sholat tahajud, masih di dalam masjid beberapa dari mereka selalu melakukan nderes sambil menunggu waktu subuh.

Adzan berkumandang membuat semua santri menyudahi aktivitasnya. Mereka kembali mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah.

Setelah beberapa menit berlalu, sholat subuh sudah terlaksana, sekarang para santri bersiap untuk mengaji.

"Hoamm ya Allah cuacanya dingin banget si, jadi mau bobo lagi" Alisha berjalan dibelakang Hanin dengan mata yang sekali-kali tertutup.

Cinta DyaDraNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ