XXXIV

822 64 8
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

°•مرحبًا بكم مرة أخرى في سينتا دي در•°

Halo haloo
Hai haii
Vote votee
Komen komenn
xixixi

°•happy reading•°

°
°
~🕊️~

"Yaampun setelah sekian lama akhirnya seorang Hanin Dateng juga kesini" lontar Alisha saat Hanin sudah berdiri didepan pintu kamar khafsah.

Hanin hanya tersenyum, ini memang pertama kalinya dia datang lagi kesini setelah beberapa Minggu menahan diri agar tidak menemui teman-temannya. Bukan karna apapun, dia hanya merasa tidak siap menjawab jika nanti teman-temannya bertanya tentang alasan yang sesungguhnya dia dirawat di rumah sakit kala itu.

"Aaaa mbak, Lily kangen" Lily segera berlari mendekat dan memeluk Hanin.

"Maaf ya, akhir-akhir ini sibuk" balasnya berbohong.

"Hmm percaya" sahut Alisha malas.

"Ayo mbak masuk" Lily menarik lengan Hanin dan menyuruhnya duduk.

"Yang lain mana lish?" tanya Hanin karna tidak melihat Intan, Haura, dan Clara ada disini.

"Mereka pulang semua, sedih banget ga sih kita ditinggal berdua disini" balas Alisha dengan bibir bawah yang dimajukan.

"Loh kok bisa barengan?"

"Tau tuh, sengaja kayanya"

Hanin hanya terkekeh mendengarnya.

"Owh iya, aku kesini mau ngasih tau sesuatu" ucap Hanin membuat mereka penasaran.

"Kenapa nin?"

"InsyaAllah Lusa aku mau umrah" ungkapnya membuat mereka berdua ikut senang.

"Wahh Alhamdulillah, wishlist kamu yang satu ini terkabul nin"

"Yeayy, jangan lupa oleh-oleh ya mbak"

Alisha yang mendengar itu pun menggeleng-gelengkan kepalanya, sepertinya yang ada dipikiran Lily hanyalah makanan.

"Hahaha siap ly" balas Hanin membuat Lily ngereog.

"Eh itu punya kamu lish?" Hanin salah fokus melihat buket Daisies yang telah mengering diatas lemari alisha.

"Hehehe iya.." balas Alisha malu-malu.

"Hm.. dikasih gu-hmmpt" ucapan Lily langsung terpotong kala Alisha langsung membungkam mulut bocah itu. Bahkan kini dia jadi sulit bernafas karna hidungnya ikut tertutup juga.

"Kaya kenal" gumam Hanin sembari menatap intens bunga itu.

"Owalah dari Gus Abi ya!" Hanin mengingat bahwa bunga itu adalah pemberian Gus Rafan untuknya, tapi karna dia tidak mau jadi Gus Rafan memberikan itu untuk Gus Abi.

Alisha langsung terbelalak kaget dengan Mulut yang terbuka. "L-loh ko tau si nin?" Herannya.

"Ohh jadi mau main rahasia-rahasiaan nih..?" Gurau Hanin.

"E-eum enggak nin, Alish cuma malu aja.." cicit Alisha sembari memalingkan wajah.

"Jadi kamu lagi pdkt sama Gus Abi?"

Cinta DyaDraWhere stories live. Discover now