XIV

1.3K 79 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
_-Ahlan wasahlan-_

PERINGATAN
⚠️⚠️⚠️
🚧🚧🚧🚧🚧🚧🚧🚧🚧🚧🚧🚧🚧🚧
Kita mulai memasuki area bucin

Maka dari itu vote dulu
Semoga ngga senyum-senyum sendiri ya
Kasian orang rumah🙏🏻

°•Selamat membacaaa🦋•°

°
°

~🕊️~

"Aaaaaa bestiekuu udah wisudaaa" Hanin yang baru keluar dari area kampus itu langsung dihampiri sahabatnya, siapa lagi jika bukan Alisha.

"Aaa makasih Alish!" Hanin menyambutnya dengan pelukan erat.

"Assalamualaikum Tante,om.." Alisha melerai pelukannya saat ayah Kaifan dan bunda Aisyah baru saja bergabung. Ia menyalami bunda dari sahabatnya itu.

"Walaikumsalam.. sendiri aja lish?" Tanya ayah Kaifan.

"Iya om.. Intan lagi sakit jadi gabisa kesini. Haura juga ga mungkin ninggalin Intan buat Dateng kesini" Jelasnya membuat mereka mengangguk.

"Syafakillah Intan, kita nitip salam aja buat mereka ya.." Ucap Bunda Aisyah yang diangguki oleh Alisha.

"Yaudah om sama Tante ke warung depan dulu, kalian puas-puasin aja ketemunya" pamit ayah Kaifan diiringi kekehan kecil.

"Hehe siap om" Setelahnya, ayah Kaifan dan bunda Aisyah pergi meninggalkan mereka berdua.

"Wahh kan aku bilang juga apa, kamu pasti jadi lulusan terbaik! hmmm sayangnya aku gabisa ikut wisuda" Raut wajah yang awalnya bahagia kini berubah menjadi sedih.

"Gapapa Alishh, abis ini kamu pasti nyusul!!!" Hanin dengan semangatnya membuat Alisha kini tersenyum kembali.

"Maaf ya telat kesininya" Hanin mengangguk kemudian salah fokus dengan sesuatu yang Alisha bawa.

Seketika matanya berbinar melihat Alisha yang membawa Seikat bunga Daisies yang tertata rapih dibaluti dengan cellophane paper berwana kuning ke-emasan, membuat bunga itu semakin terlihat amat cantik.

"Oh iya nih buketnya" Alisha menyodorkan buket itu dan langsung diterima oleh Hanin.

Seketika Hanin jadi melompat-lompat kegirangan, Alisha hanya bisa melongo ditempat. "Segitunya nin? oh iya gara-gara buket itu aku jadi telat"

Hanin menghentikan aktifitasnya, lalu mengernyit bingung. "loh kenapa? Kok nyalahin bunga yang cantik ini ciiii" Jawab hanin tanpa melihat ke arah lawan bicara, menurutnya bunga Daisies ini lebih menarik dimatanya.

Alisha mendelik kesal pada Hanin, bisa-bisanya dirinya jadi diabaikan hanya gara-gara bunga. "Yaiya, aku harus nunggu lama di ndalem, mana ada kang Yuda lagi"

Hanin seketika menoleh. "Ndalem? Ya ngapain nunggu di ndalem lish..."

"Ishhh ya aku nungguin buket itu. Gus Rafan lama banget ambilnya".

Cinta DyaDraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang