IX

1.2K 54 2
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Assalamualaikum readers
Ahlan wasahlan

Ditunggu vote dan komennya

Selamat membacaa..

°
°

~🕊️~


Hari demi hari berlalu, bahkan beberapa bulan telah terlewatkan. Tepat dihari ini, hari dimana pesantren mengadakan kegiatan tahunan yaitu acara khotmil Qur'an dan juz 'amma.

"MasyaAllah Cantiknyaa" pujian terlontar dari mulut Alisha ketika melihat Hanin tengah bersiap didepan kaca.

"Aamiin.. Syukron Alisha, kamu juga masyaAllah cantik sekali hari inii" balasnya dengan tersenyum ke arah Alisha yang terlihat dari pantulan kaca.

"Sayang deh kita ngga sepanggung" Alisha sedikit memajukan bibir bagian bawahnya.

Hanin terkekeh melihat sahabatnya yang seperti anak kecil. "Gapapa, nanti aku bisa liat kamu maju duluan, hamasah Alish" Hanin mendekat ke arah Alisha kemudian memeluk tubuhnya.

"Haninn, kamu beneran ga lanjut Disini?" Alisha membalas pelukan Hanin dengan mata berkaca-kaca.

Hanin merenggangkan pelukan Mereka lalu menatap Alisha dengan sendu. "Iya Alish, bunda kan udah bilang sendiri ke kamu.."

"Loh loh jangan nangiss, nanti make-up nya luntur" Hanin terkekeh sambil mengelap air mata Alisha yang hendak keluar.

"Heum haninn, nanti aku sendiri disini" Alisha benar-benar sedih saat mendengar kabar bahwa Hanin tak akan berada lagi disisinya setiap waktu.

"Ngga Alish, disini kan ada intan, Haura, Clara, Lily, kamu jangan sedih gituu"

"Ya sama aja, ngga ada kamu"

"Nanti aku sering-sering main kesini deh, sambil bawain kacang kulit buat kamu".

"Bener yaa?" Karna kacang kulit lah Alisha luluh.

"Iyaaa, aku gaakan lupain kamu gitu aja Alishh" Hanin memegang kedua pundak Alisha, Alisha hanya mengangguk patuh.

"Nin gimana kamu sama Gus Rafan? kamu kan gapernah jawab pertanyaan dia" Alisha tiba-tiba mengalihkan topik, membuat Hanin mengulum senyum.

Gus Rafan memang tidak jarang menghampiri Hanin dan menanyakan jawaban dari pertanyaannya selama ini. Tetapi Hanin selalu saja menghindar dengan alasan dirinya masih belum tau apa yang harus dia katakan padanya.

Hanin tersenyum sambil melepaskan tangannya pada pundak Alisha. "Alhamdulillah Allah udah kasih aku petunjuk, dan insyaAllah sehabis acara selesai aku bakal kasih tau Gus Rafan" penjelasan Hanin membuat Alisha tersenyum senang.

"Jawabannya apa nin? dari muka-mukanya keliatannya kabar baik nihh" goda Alisha sembari menaik turunkan satu aslinya.

Hanin tertunduk malu, sepertinya pipinya sekarang tengah memerah, beruntung saat ini dia sedang memakai blush-on yang pastinya pipinya sudah lebih dulu merah dari sebelum alisha menggodanya.

"Wallahu a'lam" Hanin terkekeh saat melihat perubahan ekspresi di wajah Alisha.

"iiih terus-terus kamu udah kasi tau Gus Rafan kalo mau ngasih tau abis acara selesai?"

"Udahh, kemarin aku kasih tau"

Flashback on..

Setelah selesai latihan untuk acara besok, Hanin berjalan keluar dari aula bersama teman-teman yang besok akan tampil dengannya.

Cinta DyaDraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang