XXXIII

1K 57 9
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Assalamualaikum warahmatullah
_-Ahlan wasahlan-_

Bintangnya kaaaaaak
🦖🌟🌟🌟🦖

°•happy reading•°

°
°
~🕊️~

Sudah dua hari Hanin menginap dirumah sakit, dan di hari ketiga ini dirinya sudah mulai bosan dan ingin segera pulang.

"Mas.. ayo pulang" rengeknya pada Gus Rafan yang tengah duduk santai sembari membaca buku.

Gus Rafan pun menutup buku itu dan menaruhnya. "Iya sabar sayang.. sebentar lagi dokter kesini buat kasih tau  kamu udah boleh pulang apa belum" jelasnya tetap membuat Hanin mengerucutkan bibir.

Klek...

Pintu terbuka menampilkan seorang wanita mengenakan jas putih, siapa lagi jika bukan dokter. Ternyata dibelakangnya juga terlihat ada seorang suster.

"Ibu sudah mau pulang atau belum?" Tanya dokter itu sembari mendekat ke arah Hanin.

"M-mau pulang dok" balasnya ragu, dia takut bahwa dokter itu akan menyuntiknya.

"Baik kalau begitu. Alhamdulillah ibunya sudah sehat jadi bisa pulang hari ini" ungkapnya ramah.

Dokter itu memberi isyarat pada perawat tadi, dia pun segera ikut mendekat.

"Di lepas dulu ya Bu.." ucap dokter itu membuat Hanin terbelalak. Gus Rafan yang melihat pun langsung bangkit dan mencoba menenangkan istrinya.

"Gapapa sayang, cuma dilepas aja kok" Bujuknya pada Hanin yang mencoba menjauhkan tangannya dari perawat itu.

"Gamau mas, sakit.."

Gus Rafan segera mendekap tubuh istrinya.

"Gapapa buk, ngga sakit kok" kata perawat itu yang sama sekali tidak dipedulikan Hanin.

"Sayang katanya mau pulang..?"

"Gamau disuntik.." lirihnya.

"Engga, cuma dilepas aja. Abis itu kita pulang"

"Ayo, istri mas kan pemberani.." imbuhnya sembari mengambil tangan Hanin dan menyerahkannya pada perawat tadi.

Hanin hanya diam, dia sibuk menyembunyikan wajahnya pada tubuh Gus Rafan. Tangannya pun sudah gemetar saking takutnya.

"Mas.." lirihnya saat perawat itu mulai menarik jarum infus.

"Iya sabar sayang.."

"Gamau hiks.." tangisnya muncul begitu saja membuat Gus Rafan khawatir.

"Nah sudah selesai" Ucap perawat itu membuat Hanin kembali menyembunyikan tangannya.

"Udah sayang, sebentar kan.." ujar Gus Rafan sembari mengecup singkat kepala istrinya. Dokter dan suster itu pun saling pandang dan melemparkan senyum.

Cinta DyaDraWhere stories live. Discover now