XX

1.4K 55 8
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Assalamualaikum kak!

Ngga pernah bosen ngingetin buat klik Bintang dibawah sana 👇🏻⭐
Eh bosen sih
Makanya vote kak, mbak, buk, dek, nek, Mbah, aunty, Tante, dll🙏🏻

Happy reading🦋

°
°
~🕊️~

Hanin mulai mengerjap saat cahaya matahari mulai masuk dari jendela kamarnya. Samar-samar dia melirik ke arah jam yang terpajang di dinding.

03.35

Hanin mengerutkan kening, apa jam setengah empat sudah seterang ini? Karna merasa tak percaya, ia kembali memperjelas pandangannya.

07.15 , deg!

Sontak Hanin langsung membelalakkan matanya, bagaimana dia bisa bangun sesiang ini! "Astaghfirullah Hanin!" Dengan perut yang masih agak kram, dia langsung terduduk di samping ranjang.

"Ya Allah belum bikin sarapan buat mas Rafan" gumamnya menunduk lesu.

Saat dirinya ingin beranjak, netranya tidak sengaja melihat segelas susu di atas Nakas. "Susu?" batinnya bertanya-tanya dari manakah susu tersebut. Apa ada sapi yang masuk ke kamarnya?

Untuk menghilangkan rasa penasaran, dia langsung mengambil susu itu. Ah! Sekarang dia melihat ada secarik kertas juga.

Segera saja ia membaca tulisan yang sedikit terbilang urak-urakan. Namun tidak bisa dipungkiri, kata-kata yang dituliskan Gus Rafan benar-benar menyentuh relung hati. Ia sampai senyum-senyum sendiri membacanya.

Akhirnya ia beranjak untuk sekedar cuci muka lalu menengguk susu yang dibuatkan Gus Rafan hingga habis. Setelahnya ia bergegas pergi ke dapur untuk membuatkan sarapan.

Baru saja masuk ke area dapur, langkahnya terhenti saat melihat seorang pria yang tengah berdiri didepan kompor. "mas..?" Tegur Hanin membuat sang empu menoleh. Siapa lagi jika bukan Gus Rafan? Masa Limbad.

Sang suami tersenyum manis kearahnya. "Sudah bangun sayang..?"

"Mas lagi apa?" Bukannya menjawab, Hanin malah kembali bertanya sembari melangkahkan kakinya mendekati Gus Rafan.

"Bikin sarapan sayang.. kamu tunggu di kursi ya" balasnya seraya tersenyum.

"Kok jadi mas yang bikin sarapan sih?"

"Gapapa sayang, sekali-kali mas bikinin makanan spesial buat istri mas ini"

"Tapi mas-"

"Sayang.. udah kamu duduk aja sekarang" potong Gus Rafan membuat Hanin pasrah dan mendudukkan dirinya di kursi meja makan.

Beberapa menit menunggu akhirnya Gus Rafan mendekat sembari membawa sepiring nasi goreng buatannya. "Nihh nasi goreng ayam suir ala chef Rafan sudah jadiii" ia menaruh piring itu dimeja dan segera mendudukkan dirinya di samping Hanin.

"Mam dulu yuk, aaaa" sambungnya sembari menyodorkan sesendok nasi.

"Hanin belum mandi mas" tolak Hanin dengan tangannya yang berusaha menghentikan pergerakan sendok.

"Hah masa sih? tapi kok udah cantik begini" aneh sekali, ia malah jadi menggombal. Membuat senam jantung saja!

"Ihhh pagi-pagi udah gombal" kesal Hanin sembari mencubit pinggang suaminya.

Cinta DyaDraWhere stories live. Discover now