XXVIII

955 58 2
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Assalamualaikum para pembaca yang rendah hati..
Tidak sombong
Karna itulah kalian pasti klik tombol vote
☺️☺️☺️

°•happy reading gurl🦋•°

°
°
~🕊️~

"Sayang, kata umma kalo kamu bantu ngajar ngaji di putri mau ngga?" Tanya Gus Rafan pada istrinya yang tengah duduk santai menonton berita malam ini.

Hanin sontak menoleh dengan kedua alis yang ditautkan. "Serius umma bilang begitu sama mas?"

Gus Rafan merasa khawatir sekarang, takutnya Hanin akan merasa terbebani karna keinginan umma-nya. "Kalo kamu gamau gapapa, umma ga maksa ko".

"ihh, Hanin mau mas!" Jawabnya antusias membuat Gus Rafan terkejut. "Serius sayang?" Tanyanya memastikan.

"Serius mas, lagian Hanin gabut dirumah terus"

"Alhamdulillah kalo gitu, nanti kamu tanya sama Umma ya kapan jadwal-jadwalnya"

"Sekarang yuk mas" ajaknya membuat Gus Rafan terbelalak. "Ya Allah sayang, ini udah jam 10 loh, mereka juga udah pada tidur kayaknya" Gus Rafan terkekeh sendiri melihat semangat Hanin.

"Yahh, yaudah deh besok aja" pasrah Hanin sembari memajukan bibir bawahnya.

"Sabar ya, sekarang bobo aja yu" ajak Gus Rafan sembari mengambil remot tv.

"Nanti mass, Hanin mau liat film horor" rengeknya sembari mencoba mengambil alih remot itu.

"Film horor apa sayang?"

"Gatau mas, tadi ada iklan katanya nanti jam sebelas ada film horor" ungkap Hanin membuat Gus Rafan menggelengkan kepalanya tanda tak setuju. "Udah malem sayang, nanti ngantuk loh paginya"

"Sekali-kali mas, please..." Hanin memperlihatkan puppy eyes-nya membuat Gus Rafan jadi tidak tega untuk menolak. "Yaudah iya boleh, tapi sekali ini aja" peringat-nya yang langsung diangguki Hanin.

"Mas temenin ya?" Pinta Hanin, bagaimanapun dia tidak akan berani untuk menonton sendirian.

"Iya sayang iya" sahut Gus Rafan membuat Hanin tersenyum girang.

Mereka terus menunggu jam sebelas demi menonton film yang dilihat Hanin dari iklan.

"Hoammm.." Hanin menutup mulutnya saat dirinya menguap, hal itu tentu menarik perhatian Gus Rafan yang sedang fokus melihat berita. "Tuh Kan ngantuk"


"Engga kok mas, cuma nguap aja" elak Hanin, padahal rasa kantuk telah menyerangnya begitu kuat.

"Sini tiduran" titah Gus Rafan saat melihat mata Hanin yang sudah memerah.

"Hanin ga ngantuk mas.." Demi film horor dia rela menahan matanya untuk tetap terbuka.

"Iya kamu ga ngantuk, tapi tiduran aja sini" Gus Rafan membenarkan posisi duduknya agar Hanin bisa menidurkan kepala diatas pahanya.

Hanin menurut saja, lagi pula punggungnya sudah terasa sangat pegal karna sedari tadi hanya duduk saja.

Dia berbaring menghadap kearah televisi yang masih menyala. Matanya seolah memaksakan untuk terpejam, tapi lagi-lagi Hanin menahannya.

Cinta DyaDraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang