XXXII

985 72 5
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

°• مرحبًا بكم مرة أخرى في سينتا دي در°

HAIIIIIIIII
AK APDET😻💅🏻

Mari bacaaaw
He iya votenya jangan lupa👊🏻
🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟

°•happy reading•°

°
°
~🕊️~

Hanin mulai mengerjap saat dirinya mendengar samar-samar suara orang mengaji didekatnya.

"U-umma.." panggilnya membuat Umma Hanum menoleh dan segera menghentikan aktifitasnya.

"Nak.. sudah bangun?"

Hanin hanya mengangguk membuat Umma Hanum tersenyum kearahnya. "Umma disini?"

"Iya, Rafan kasih tau Umma kalo kamu pingsan. Makanya Umma cepet-cepet kesini" jelasnya membuat Hanin menghembuskan nafas sesaat, bukan karna kehadiran Umma-nya, namun karna dia kembali mendengar nama itu.

"Umma sendiri?" Tanya Hanin mengalihkan topik.

"Eh kamu tiduran aja nak" titah Umma Hanum saat Hanin terlihat berusaha untuk duduk.

Hanin menggeleng tidak mau.

Akhirnya Umma Hanum pun membantu menantunya untuk duduk dan bersandar di kepala brankar.

"Umma ga sendiri, itu ada tamu" balasnya sembari menunjuk ke arah kamar mandi yang tertutup.

Umma Hanum tersenyum melihat Hanin yang mengedarkan pandangannya kesana-kemari seperti mencari sesuatu.

"Suamimu lagi diluar, tadi Umma suruh makan dulu" ungkap Umma Hanum membuat Hanin menoleh kearahnya, kenapa Umma-nya bisa tau bahwa dia mencari Gus Rafan?

Klek..

Pintu kamar mandi terbuka menampilkan seorang wanita yang berjalan kearah mereka.

"Alhamdulillah Ning Hanin sudah sadar" ucap wanita itu membuat Hanin menautkan alis, kenapa dia bisa ada disini?

Klek..

Pintu kembali terbuka, bukan pintu kamar mandi, melainkan pintu utama kamar ini. Pria itu tersenyum saat menyadari Hanin sudah sadar, dia segera melangkah mendekat padanya.

"Assalamualaikum.."

"Walaikumsalam.." jawab mereka serentak, terkecuali Hanin yang hanya menjawab didalam hati.

"Umma.. tadi Abah nyariin, Katanya suruh makan dulu" ungkap Gus Rafan yang baru saja datang dari kantin.

"Yasudah Umma tinggal dulu ya" pamit Umma Hanum dibalas anggukan oleh mereka semua.

Setelah Umma Hanum sudah keluar, Gus Rafan mengambil alih kursi disamping brankar dan segera mendudukinya.

"Sayang.. kenal dia kan?" Tanya Gus Rafan sembari menunjuk ke arah wanita tadi.

Melihat Hanin yang hanya diam membuat wanita itu membuka suara. "Kenal pastinya Gus, kita kan pernah ketemu di majlis"

"Sayang, liat mas dulu.." titah Gus Rafan sembari bangkit dan menangkup wajah istrinya.

Cinta DyaDraWhere stories live. Discover now