XI

1.1K 56 3
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Assalamualaikum 👋🏻👋🏻👋🏻
Camat datang kembali para pembaca

Yang vote ga didatengin dinosaurus

Selamat membaca🦋

°
°

~🕊️~


Siapa yang berpikir bahwa Gus Rafan akan tertidur nyenyak? Jawabannya salah. Sejak merebahkan tubuhnya di kasur, Gus Rafan sama sekali tidak bisa tertidur. Matanya seolah memaksakan diri untuk terus tersadar.

"Allahuakbar sudah jam 12, tapi kenapa mata ini tidak mau terpejam" gumamnya sambil memandangi langit-langit kamar.

Akhirnya Gus Rafan memilih melangkahkan kakinya ke kamar mandi, dia berniat untuk melaksanakan sholat tahajud karena tadi sempat tertidur di mobil.

Sholat tahajud berhasil dia lakukan secara khusyu, tak lupa dzikir yang dia lantunkan menjadi pelengkap ibadahnya malam ini. setelahnya dia menengadahkan kedua tangannya memohon bantuan pada sang Rabbi.

Hingga setelah sepuluh menit berlalu, Gus Rafan masih tetap berada di posisinya.

"Ya Allah jika engkau mengizinkan dirinya menjadi takdirku, maka tolong permudah jalan kami untuk bersatu. Aku memang punya rencana, tapi engkau yang mempunyai takdir. Aku hanya bisa berdoa memohon padamu, aku tahu engkau akan memberikan yang terbaik bagiku. Jika dia memang jodohku maka tolong dekatkan kami, tapi jika memang dia bukan jodohku maka tolong ikhlaskan hatiku untuk merelakan dia".

Gus Rafan mengakhiri do'anya bersamaan dengan kedua tangan yang diusapkan ke wajahnya. Tiba-tiba rasa kantuk menyerang sampai membuat Gus Rafan terlelap diatas sajadah.

~🕊️~

Pagi ini Hanin sudah berada di kediaman neneknya yang berada di Tasikmalaya sejak pukul setengah tiga dini hari tadi. Setelah melaksanakan sarapan pagi bersama keluarganya, Hanin mengambil ember berisikan tumpukan baju-baju kotor kedalam genggamannya. Setelahnya dia beranjak keluar dari pintu belakang.

"Ndaa Hanin ke sungai dulu ya" pamitnya pada bunda Aisyah yang tengah menyapu halaman belakang.

"Gercep banget masyaAllah anak bunda, memangnya kamu ga cape kak"

Hanin menggeleng "Hanin bete Bunn, biar sekalian jalan-jalan dikit hehe"

"Yasudah tapi hati-hati ya, takut licin"

"Siap nda" Hanin menirukan gaya hormat, bunda Aisyah hanya geleng-geleng kepala seraya tersenyum.

Setelahnya Hanin segera beranjak menuju sungai.

Setelah beberapa menit berkutat dengan pakaian kotor, Kini ember tadi telah tergantikan menjadi berisi pakaian bersih dan tentunya masih basah yang menjadikan bebannya bertambah berat.

"Ishh berat banget" keluh Hanin sembari terus berusaha mencoba naik ke atas permukaan sambil membawa ember tadi.

"Biar saya bantu teh" Hanin terkejut saat melihat ember tadi dibawa oleh seseorang.

Cinta DyaDraWhere stories live. Discover now