XIII

1.2K 57 3
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Assalamualaikum Semuanyaaaa
Selamat datang kembali

Sebelum baca klik dulu tombol vote-nya
Terimakasih yang sudah klik😉
Rawrrr🦖

Selamat membaca
🦋🦋🦋

°
°

~🕊️~

Huekkk..

"Nih-nih plastiknya!"

Keadaan di mobil siang ini dibuat ramai dan panik kerena melihat Gus Abi yang mabuk perjalanan.

"Kamu sih bi sarapan kebanyakan!" Tegas Abah Ahmad sembari memijat tengkuk Gus Abi dari kursi tengah.

"Aduhh bah, Abi enek banget ni. Kenapa sih jalannya harus belok-belok gini". Dia bersandar di kursi mobil dengan tubuh yang terkulai lemas.

"Pelan dulu nak, Abah mau buang ini". Titah Abah Ahmad sembari menunjukkan plastik bekas muntahan Gus Abi.

"Nggih bah". Gus Rafan agak menepikan mobil tepat di pinggir pembuangan sampah yang berada di jalan.

"Nah sudah, ayo lanjutkan lagi. Sini bi leher kamu" Abah Ahmad sedikit menarik lengan Gus Abi agar dirinya bisa menumpahkan minyak kayu putih di lehernya.

"Perutnya sini sekalian" Gus Abi langsung mendelik kaget pada Abah Ahmad.

"Loh ya jangan bah, malu ada Nafisha" cicit Gus Abi.

"Oh iya, yasudah nih kamu oleskan sendiri".

Gus Abi menerima kemasan botol kecil dari tangan Abah Ahmad lalu mengoleskannya secara sembunyi-sembunyi.

"Ish ish ish, udah gede masih mabokan" cibir Nafisha dengan menahan tawa.

"Diem ikan! Bukannya khawatir malah ngeledek".

"Biarin wleee" Balasnya sembari menjulurkan lidah.

Abah Ahmad dan Umma Hanum hanya bisa geleng-geleng kepala, sedangkan Gus Rafan masih fokus melihat ke arah depan karna jalan yang berbelok membuatnya harus lebih hati-hati.

"Masih lama nak?" Umma Hanum bertanya sembari melihat-lihat kearah samping.

"Sebentar lagi Umma" balasnya singkat, Umma Hanum hanya mengangguk.

"Nah itu rumahnya didepan"

Gus Rafan menghentikan mobilnya tepat didepan rumah yang terletak diujung jalan.

"Wah sejuk ya hawanya"

"Iya umma, disini masih asri. Udah yuk turun"

Mereka mengangguk kemudian turun dari mobil menghampiri ayah Kaifan dan bunda Aisyah yang sudah menunggu di teras rumah.

"Assalamualaikum"

Cinta DyaDraWhere stories live. Discover now