XXXVI

882 53 8
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Selamat datang kembaliiiiiii

Utamakan vote dulu kak, hehe
🌟🌟🌟
૮₍´˶• . • ⑅ ₎ა

°•happy reading smw•°

°
°
~🕊️~

"Mas, Hanin mau ikuuut" mohonnya pada Gus Rafan yang tengah sibuk bersiap diri.

"Nggak sayang, kamu kan tau majelisan itu pulangnya malem. Bumil gaboleh begadang" tolak Gus Rafan baik-baik.

"Ngga begadang mas, jam 10 pulang deh"

Gus Rafan menggeleng, dia segera duduk disamping istrinya. "Mau pulang sama siapa hm?"

Hanin menunduk, dia mengerucutkan bibirnya kesal karna suaminya tidak memperbolehkannya ikut. "Pulang sendiri juga bisa"

"Apa? Pulang sendiri? Gaboleh."

"Tapi Hanin mau ikuuut" rengeknya.

"Sayang.. inget kata dokter tadi kan? Kandungan kamu itu masih lemah, kita harus jaga calon anak kita baik-baik" ujarnya sembari mengusap lembut perut Hanin yang masih rata.

"Tapi nanti Hanin sendirian di rumah mas.."

Gus Rafan tampak berfikir, dia jadi merasa tidak tega meninggalkan Hanin sendirian. "Yaudah kalo gitu kamu ke asrama aja ya biar ada temennya. Atau Alisha mas suruh temenin kamu disini?" Tawarnya.

"Hanin ke asrama aja deh mas" putus Hanin membuat Gus Rafan tersenyum simpul.

"Yaudah ayo mas anter ke asrama"

Hanin menggeleng. "Hanin sendiri aja"

"Nggak. asrama itu jauh, nanti kamu cape jalannya"

"Udah yuk, mas anter" Gus Rafan segera bangkit dan menggenggam tangan Hanin untuk mengantarnya ke asrama.

"Mas pulangnya jangan malem-malem ya.." pinta Hanin saat sudah berada di depan asrama.

Gus Rafan mematikan mesin motornya lebih dulu. "InsyaAllah sayang.. mas kan gabisa pulang duluan gitu aja"

"Yaudah deh" balasnya dengan bibir bawah yang dimajukan.

"Jangan cemberut gitu.. pulangnya mau mas beliin apa?" Tawar Gus Rafan.

"Gamau apa-apa, mau mas cepet pulang aja"

"Iya sayang.. sekarang kamu sama Alisha dulu ya"

Hanin mengangguk dan segera mencium punggung tangan suaminya.

Gus Rafan pun membalasnya dengan mencium puncak kepala Hanin.

"Yaudah Hanin ke Alish ya" pamit Hanin.

"Iya sayang, mau mas bantu naik tangganya?" Tawar Gus Rafan membuat Hanin langsung menggeleng. "Hanin bisa sendiri mas"

"Yaudah tapi hati-hati ya" pesannya.

"Mas juga hati-hati" balas Hanin membuat Gus Rafan mengangguk seraya tersenyum.

"Dadah mas, Assalamualaikum" Hanin mulai melangkah mundur dengan tangannya yang melambai-lambai.

Cinta DyaDraWhere stories live. Discover now