32 | the truth, but not the whole truth

2.5K 366 68
                                    

Aku melihat Nyonya Carpenter dan suaminya yang berbalik memunggungi Mom dan Dad-ku di ambang pintu, menuju ke arahku berhenti di halaman dengan sepeda. Kurasa, kedua keluarga ini sudah berdamai untuk berpisah dan kurasa, semuanya selesai. Aku dan Julia sudah berpisah di depan rumahnya tadi yang mana sebelum benar-benar berpisah, kami.... sempat berciuman—oh astaga.

"Selamat malam Jason," sapa wanita itu sambil menepuk sebelah pundakku ketika ia melewatiku.

Sebelum keduanya benar-benar melewatiku, kini aku melihat kedua pasangan itu dengan cara yang sangat berbeda. Aku hampir-hampir berpikir bahwa mereka benar-benar penjahat namun segera kusingkirkan pikiran itu jauh-jauh. Aku sendiri tidak paham dengan mereka sampai-sampai tega dengan anaknya sendiri. Julia, tadi sore, sempat menceritakan sesuatu tentang orangtuanya, tentu saja melalui kertas kecilnya. Dia menulis sendiri kalau selama ini orangtuanya hanya menyebarkan omong kosong.

Katanya—melalui tulisannya—ketika keluargaku dan beberapa tetangga menganggap bahwa Julia benar-benar menghilang dari rumahnya, (entah itu diculik atau kabur sendiri) kebenarannya bukanlah seperti itu. Julia, pada tulisan tangannya sendiri menyebutkan kalau, waktu itu, ibunya membawanya ke rumah persembunyian (aku tidak tahu apa maksudnya, tapi, Julia hanya menuliskannya begitu tanpa memberi keterangan lain). Aku ingat betul kalimat yang Julia tulis, dan detik ini juga, kertas-kertas itu masih berdesakan di saku celanaku, bahkan rasanya aku ingin melempar dan meremas semuanya ke muka orangtua Julia, seolah semua kebenaran ingin dikemukakan. Jadi, beginilah kebenarannya.

Mom membawaku ke sebuah flat di ujung jalan pinggir kota. Dia sengaja menyewanya ketika pertama kali pindah ke sini—Mom selalu melakukannya sepanjang kami menyewa rumah baru di kota baru. Aku tahu betul alasannya: untuk berjaga-jaga, kalau-kalau petugas kepolisian atau keimigrasian Amerika datang menjemput kami. Dan, malam sebelum Mom memindahkanku, petugas itu menelepon. Mom hanya terlalu ketakutan hingga melakukan banyak drama; menipu semua orang—menipumu.

Tepat ketika aku selesai membacanya, aku seperti benar-benar butuh udara lebih banyak lagi meskipun waktu tadi jelas masih sore serta sejuk dengan udara berkeliaran di mana-mana. Lalu ada kertas yang lain—jawaban atas pertanyaanku padanya tentang mengapa Julia bisa hampir tertabrak mobil Julian saat tengah malam di jalanan—yang membuat anggapanku tentang Nyonya Carpenter menjadi semakin buruk setelah membacanya.

Aku selalu menyayangi Mom meski aku tahu ia menyayangiku juga, namun dengan cara yang salah. Mom sering menamparku.

Seketika aku teringat kejadian malam itu; malam dimana aku melihat dengan mata kepalaku sendiri melalui jendela kamar Seth, Nyonya Carpenter yang menampar Julia. Ketika aku bertanya, "Lalu?" Julia menuliskannya di kertas yang lain.

Mom menyayangiku, tapi aku menganggapnya terlalu berlebihan, dan mencoba kabur, dan ia tahu, dan aku mendapatkan konsekuensinya; aku bahkan hampir tidak makan selama dua hari. Lalu, ketika aku dipindah di flat, aku benar-benar berhasil kabur. Hanya saja, temanmu itu datang di waktu yang salah. Dan kemudian, semuanya tetap seperti semula setelah aku pulang dari rumah sakit.

Kala aku selesai membacanya, kusadari Julia telah menangis lebih dulu sewaktu aku sedang berkutat pada tulisan. Lalu, kurengkuh tubuhnya, dan aku hampir-hampir meneteskan mata karenanya. Tadi sore, adalah momen dimana aku baru saja mengetahui sebuah rahasia kecil di Kota Bloomington yang orang lain tidak tahu kalau selama ini, semua yang kulihat belum seluruhnya.

Aku kembali tersadar dari lamunan ketika Herbert Carpenter juga menepuk pundakku dengan cara yang kuanggap seperti perbuatan sarkastik daripada candaan biasa setelah mengetahui kebenarannya, tadi sore. Kurasakan jemariku yang tahu-tahu mengepal sendiri di bakik saku jaket, namun segera kutahan. Ini mungkin akan jadi pertemuan antara kami yang terakhir dan aku tidak mau mempertaruhkan harga diri di depan Mom dan Dad yang bahkan—kurasa—mereka sudah menerima (melepas pergi) serta memaafkan Tuan dan Nyonya Carpenter dengan lega. Jadi, tidak ada yang kulakukan. Aku hanya tersenyum di sepedaku lalu berkata, "Selamat malam dan, selamat tinggal, Tuan dan Nyonya."

Ten Rumors about the Mute GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang