1.3 : moonlight

655 163 64
                                    

- ending fairy -

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- ending fairy -

"Iya, aku diminta oleh raja untuk menemani Jiji selama di dunia manusia. Katanya sih, karena Jiji terlalu mudah untuk dikelabui oleh orang lain," jelas Chenle sambil tersenyum manis. Kini, ketiganya sedang ada di ruang tamu untuk berbincang-bincang sebentar. Chenle mengira Jeje itu gadis yang sedikit mencurigakan, tapi setelah berbincang seperti ini ia merasa Jeje itu tidak seperti yang ada di pikirannya.

"Kau benar, dia benar-benar bodo—polos. Oh ya, kau tinggal di rumah mana? Atau kau sama seperti dirinya? Dia nyasar ke kamarku saat datang ke bumi," tanya Jeje. Saat itu juga, Chenle tertawa melengking.

"Astaga, jadi dia tinggal di sini karena nyasar?" Jeje mengangguk malas. Jika diingat-ingat kembali ke masa itu, Jeje masih cukup jengkel pada Jiji. Apalagi saat pemuda itu memakai pakaiannya.

"Segala fasilitas sudah disiapkan oleh penasehat Doyoung, jadi aku tinggal di seberang rumah kalian. Oh ya, katanya kau sekolah di sini?" Jiji mengangguk.

"Ya, aku sekolah di tempat Jeje bersekolah. Kau mau ikut? Cara daftarnya mudah loh! Pakai sihir aja seperti diriku, kamu pasti diterima!" Jeje menepuk jidatnya sembari menahan diri agar tidak mengumpat sama sekali.

"Ide bagus! Aku akan segera mendaftarkan diri ke sekolah itu. Kalian mau membantuku, kan? Itu akan mempermudah tugasku dalam menemani Jisung di sini," pinta Chenle. Jeje menghela napasnya.

"Yayaya, terserah kalian saja."

"Eh iya, aku mau bertanya sesuatu padamu, Je."

"Katakan saja."

"Itu namanya apa? Di rumahku juga ada benda itu, tapi aku tidak tau cara pakainya." Chenle menunjuk ke arah televisi yang ada di ruang tamu Jeje. Gadis itu mendengus sebal, nyatanya Jiji dan Chenle itu 11/12.

"Kukira kau lebih mendingan daripada Jiji. Tapi, kau tak jauh berbeda dengannya ya? Itu namanya televisi, kau harus menggunakan remote untuk membukanya. Tekan tombol on kalau mau dinyalakan, dan off untuk mematikan televisi. Kau bisa menekan angka-angka untuk mengganti saluran, mengerti?" Chenle menatap takjub saat Jeje mempraktikkan cara membuka, menutup, dan mengganti saluran televisi.

"Keren! Dunia manusia keren sekali!" pujinya.

"Iya, kau juga harus melihat sedotan rumah sakit! Itu tidak kal—"

"Namanya infus, Sung!" potong Jeje kendati menatap tajam ke arah pemuda itu.

"Nah, iya. Maksudku infus, itu keren sekali. Dia bisa menyalurkan vitamin dan juga nutrisi ke tubuh manusia tanpa bantuan sihir, dan ada lagi benda persegi yang bisa menghasilkan api!" seru Jiji.

Ending Fairy | Park Jisung✓Where stories live. Discover now