1.5 : holiday

624 146 29
                                    

- ending fairy -

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- ending fairy -

Jaehyun sudah diperbolehkan pulang. Kondisi pria itu benar-benar sudah pulih sekarang. Untuk itu, dia memutuskan mengajak sang adik dan juga Jiji pergi berlibur ke pasar malam. Sebenarnya, Jeje sempat menolak ide itu karena Jaehyun baru saja keluar dari RS. Tapi, namanya juga Jung Jaehyun, sifat keras kepalanya tidak ada yang bisa menandingi.

Hingga berakhirlah mereka bertiga di sini, pasar malam.

Berkali-kali Jiji membulatkan matanya menatap takjub isi pasar malam ini. Dia sangat kagum dengan berbagai wahana bermain yang tersedia di sini.

"Wah, itu berputar 360 derajat!" pekik Jiji dengan wajah takjubnya ketika roller coaster melintas di atas sana.

"Keren sekali!" pujinya.

"Oh ya, kalian berdua bermain saja. Aku akan cari makan lalu mengabari kalian, bagaimana?" Jeje dan Jiji mengangguk saja, Jaehyun pun meninggalkan dua bocah itu di sini.

"Sung, kau mau naik wahana apa?"

"E-eh? Gak tau, semuanya seru. Aku ikut kamu aja," jawab Jiji. Gadis itu tampak berpikir kira-kira wahana apa yang cocok mereka naiki di pasar malam.

"Ayo naik bianglala saja! Itu akan seru sekali!" usul Jeje dengan wajah sumringahnya. Jiji pun mengerutkan dahinya ketika mendengar kata yang cukup asing di telinganya.

"Bianglala itu yang mana?" Jeje terkekeh, jujur saja dia sangat gemas dengan tingkah laku pemuda itu. Sangat lucu, belum lagi dengan binar di kedua matanya.

"Itu yang muter! Kau harus naik itu, apalagi saat di tempat yang paling tinggi. Itu keren banget!" pekik Jeje sambil menarik paksa lengan pemuda itu. Jiji yang tadinya bingung, kini hanya diam dan mengikuti ke mana gadis itu membawanya.

"Jeje, ini tidak bisa jatuh kan?" Bisa dilihat kalau saat ini raut wajah Jiji berubah jadi sedikit cemas. Pasalnya, perasaannya sangat tidak mengenakkan ketika melihat bianglala ini.

"Tenang aja, aku sering naik ini sama kak Jaehyun."

Keduanya pun naik ke salah satu tempat. Jiji tampak begitu kaku ketika duduk di bianglala. Tubuhnya sedikit gemetaran diiringi dengan peluh yang kini membasahi dirinya. Ia hanya khawatir kalau terjadi sesuatu, dan ... takut pada ketinggian.

"Sung, lihat! Kita bisa melihat kota Seoul dari atas ini! Keren banget, kan?!" seru Jeje sambil tersenyum senang. Jiji hanya tersenyum kikuk dan diam di tempatnya seperti patung.

Menyadari ada sesuatu yang aneh, Jeje langsung meraih tangan pemuda itu. "Kenapa? Kau baik-baik aja? Wajahmu pucat."

"Jiji takut ketinggian," cicit pemuda itu sambil menunduk. Saat itu juga, Jeje membulatkan matanya tak percaya.

"Kau peri, kan? Bisa terbang?" Jiji mengangguk.

"T-tapi, kenapa takut ketinggian? Ini aneh."

"Konsepnya berbeda! Saat aku terbang, aku bisa menyesuaikan ketinggiannya sendiri. Tapi, ini ...." Jiji mengerucutkan bibirnya—lucu. Gadis berambut pendek tersebut kini mengeluarkan sapu tangan dari tas kecilnya, dan mengusap keringat yang membasahi wajah Jiji.

Ending Fairy | Park Jisung✓Where stories live. Discover now