3.4 : let go

424 109 43
                                    

Ini kalian banyak yg baca, tapi yg komen dikit :( piye toh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini kalian banyak yg baca, tapi yg komen dikit :( piye toh. Akutuh kangen T_T

- ending fairy -

"Kau berbohong padaku," sambar Jiji sambil menatap tajam ke arah temannya.

"Apa yang terjadi pada Jeje? Kau tidak bertemu dengannya, bukan? Katakan padaku!" seru Jiji sambil mengguncang pelan tubuh Chenle. Pemuda itu menghela napasnya sekarang, kalau sudah begini ia tidak bisa menutupi hal itu dari Jiji.

"Jeje dibawa ke rumah sakit. Karena kondisinya," jawab Chenle dengan nada pelan.

Jiji tercengang. Pikirannya langsung tertuju pada perkataan Jaehyun mengenai penyakit yang diderita oleh Jeje. Ekspresinya pun berubah menjadi cemas, tak mau membuang banyak waktu ia pun beranjak dari sana dan membawa Jwi bersamanya.

"Ji, kau mau ke mana? Kau belum sembuh sama sekali!" seru Chenle.

"Aku tidak punya banyak waktu, Jeje sedang kesakitan sekarang," ucap Jiji.

"Dan, Jwi. Katakan padaku di mana alamat rumah sakitnya."

"Baik."

"Hei! Kau juga belum sembuh dan masih kesakitan bodoh!" seru Chenle yang masih setia menahan temannya agar tidak pergi ke rumah sakit.

"Dengarkan aku ya, Jeje manusia dan aku peri. Ketahanan tubuh kita tentunya berbeda, saat ini Jeje jauh lebih penting. Tolong mengerti," jelas Jiji sambil melepaskan cekalan tangan Chenle.

Ia memakai jaketnya dan segera pergi dari rumah Chenle. Pemuda itu segera memanggil taksi yang kebetulan lewat di depan rumah temannya itu.

Selama perjalanan, Jiji tidak bisa bernapas dengan lega. Rasa cemas itu semakin menekan dirinya. Walaupun gadis itu bersikeras untuk memutuskan hubungan mereka, tapi Jiji tahu kalau Jeje masih begitu menyayanginya seperti dulu.

Taksi yang dia tumpangi akhirnya sampai di rumah sakit itu. Jiji segera membayar sang sopir dan langsung masuk ke dalam rumah sakit. "Permisi, apakah ada pasien atas nama Jung Jeje di sini?"

"Ada, Tuan. Pasien sedang ditangani di sana." Resepsionis itu menunjuk ke tempat Jeje berada. Tak mau membuang waktu lebih banyak, Jiji segera berlari kecil menuju tempat Jeje dirawat. Degupan jantungnya semakin cepat saat memergoki Jaehyun tengah menangis.

"K-kak, Jeje ... apa yang terjadi?" Jaehyun menyeka air matanya dan memandang tajam pemuda itu.

"Di mana dirimu saat dia butuh bantuan, huh?! Ke mana saja dirimu, sial?!" pekik Jaehyun hingga wajahnya merah padam. Pria itu sangat marah dan juga kecewa pada Jiji yang tidak menyadari kalau penyakit adiknya kambuh.

Ending Fairy | Park Jisung✓Where stories live. Discover now