3.8 : edge of the cloud

400 109 23
                                    

Jika kenangan kita hilang, apakah benang merah diantara kita ikut menghilang?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika kenangan kita hilang, apakah benang merah diantara kita ikut menghilang?

- ending fairy -

3 tahun kemudian.

"Kak Jaehyun bilang, kau ini hadiah ulang tahunku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kak Jaehyun bilang, kau ini hadiah ulang tahunku. Tapi, kenapa aku merasa ada yang salah ya?" gumam Jeje sambil memandang boneka bebek yang ada di kasurnya.

"Aneh. Kenapa aku selalu merasa ada yang janggal denganmu?" Jeje mengangkat boneka itu dan melihatnya dengan lamat-lamat.

"Jeje!" seru Jaehyun dari ruang tamu.

"Iya, Kak?!"

"Jeno sudah datang!"

"Oke!" Jeje segera mengambil tas ranselnya dan bergegas pergi ke ruang tamu menemui kekasihnya.

"Hati-hati ya kalian, jangan pulang terlalu malam. Mengerti?" Jeno dan Jeje mengangguk serempak.

Dua orang itu kini masuk ke dalam mobil. Ini malam minggu, jadi Jeno memutuskan untuk mengajak gadisnya berkencan. Jeje melirik sebentar ke arah Jeno yang tampak begitu tampan dengan kacamata di wajahnya. Jeno yang menyadari sedang diperhatikan pun menoleh.

"Kenapa, hm?" Jeje menggeleng kecil.

"Kita mau ke mana?"

"Festival lampion, kata orang-orang sih kita bisa buat sebuah harapan di lampion itu, dan nanti bisa terwujud," jelas Jeno. Jeje pun mengangguk kecil, sudah lama dia tidak pergi ke sebuah festival. Mungkin festival itu akan sangat menyenangkan, apalagi kali ini ditemani oleh Jeno.

Tak lama, keduanya pun sampai di tempat itu. Jeje tersenyum senang melihat ke sekitar yang dipenuhi dengan lampion. Jeno yang ada di sampingnya pun ikut tersenyum, ia meraih tangan gadis itu dan menautkan jemari mereka. "Di sini banyak orang, aku tidak mau kau sampai hilang nantinya."

"Enggak ih. Eh iya, jam berapa lampionnya diterbangkan?"

"Mungkin sebentar lagi? Ayo kita ambil lampionnya." Jeje mengangguk. Mereka segera menghampiri salah satu kedai yang menjual lampion. Masing-masing kini menulis sebuah surat harapan di atas kertas, lalu dilipat dan ditaruh ke dalam lampion itu.

Ending Fairy | Park Jisung✓Where stories live. Discover now