3.0 : 오렌지

453 119 30
                                    

- ending fairy -

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- ending fairy -

Sekolah yang ditempati oleh Jiji dan juga Jeje kini mengadakan sebuah acara dalam memperingati hari jadi sekolah tersebut. Semua murid datang dengan penampilan terbaik mereka, begitu pula dengan Jeje sekarang. Ia menggunakan kaus putih dibaluti jaket denim serta rok berwarna soft pink.

Pakaian yang cukup kasual, tapi berhasil menambah pesona dari gadis bermarga Jung itu. Yera dan Sunji juga tak kalah menarik hari ini, ketiga teman itu tengah duduk di sebuah bangku dan menikmati lantunan musik yang dibawakan oleh band sekolah mereka. Satu hal lagi, Jeje sendiri tidak jadi tampil bersama Jeno. Ia hanya takut kalau Jiji semakin salah paham nantinya.

"Pacarmu mana?" tanya Yera sambil menyenggol pelan siku Jeje.

"Aku belum melihatnya juga, kita tidak berangkat bersama," jawab Jeje yang kini mengedarkan pandangannya juga.

"Je, Jiji sudah datang. Itu di sana," bisik Sunji sambil menunjuk ke arah Jiji. Jeje pun menoleh, baru saja ia hendak menghampiri pemuda itu—langsung dia urungkan ketika melihat sosok Wonyoung ada di samping Jiji, menggandeng tangan pemuda itu dengan erat.

Hatinya jadi sesak. Jeje mendengus, ia memutuskan untuk menghiraukan hal itu walau hatinya terasa perih. Sunji dan Yera yang menyadari hal tersebut segera beranjak dari tempat mereka untuk menghampiri Jiji.

"Kalian mau ngapain?" ketus Jeje.

"Jiji itu keka—"

"Biarin aja. Ada banyak orang di sini, jangan buang-buang waktu kalian buat hal yang tak penting sekarang," ujar Jeje sambil menatap tajam kedua temannya itu. Yera dan Sunji menghela napasnya, keduanya pun kembali duduk di tempat semula.

Dari arah yang berlawanan, Jeno yang datang dengan setelan jas hitam di tubuhnya kini menghampiri tempat Jeje. Senyum sumringah terpampang dengan jelas di wajah pemuda tersebut. "Hai—"

"Oh, ayo. Aku dan Jeno permisi dulu ya?" Jeje berjalan terlebih dahulu dan disusul oleh Jeno. Kini keduanya berada di belakang panggung.

"Kenapa? Bukannya tidak jadi?" tanya Jeno.

"Setelah kupikir-pikir, aku akan tampil bersamamu." Jeno mengulas senyumnya.

"Je, kau tidak apa-apa? Wajahmu sedikit pucat." Jeje menggeleng.

"Cuma sedikit pusing doang kok. Eh iya, lagunya itu yang kemarin kau kirimkan padaku, bukan?" Jeno mengangguk cepat.

"Oh ya, tadi aku melihat Jiji dengan Wonyoung. Kau benar-benar tidak apa-apa?" tanya Jeno.

"Y-ya, sudahlah tidak usah dibahas. Itu tidak penting sama sekali. Sebentar lagi kita tampil, kan?" Jeno mengangguk.

Kini giliran mereka masuk ke dalam panggung. Seketika semua penonton riuh, Jeno duduk sambil memangku gitar kesayangannya begitu pula dengan Jeje yang menggunakan ukulele. Namun, jauh di depan sana Jiji mengepalkan tangannya dengan begitu kuat.

Ending Fairy | Park Jisung✓Where stories live. Discover now