4.6 : feel special

399 90 21
                                    

- ending fairy -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- ending fairy -

Jeje kini tertidur dalam dekapan Jisung. Wajah polos perempuan itu membuatnya tersenyum, diliriklah Jwi yang ada di atas meja. "Kau yakin obatnya sudah bekerja?"

"Iya, aku melihatnya terus mengingat kenangan kalian. Tapi, wajahmu tidak terlihat dalam ingatannya. Itu sebuah pertanda bagus, aku yakin tidak lama lagi dia akan ingat semuanya."

Jisung tersenyum.

Dia pun membawa tubuh gadis itu ke dalam kamarnya. Dengan perlahan-lahan, ia membaringkan Jeje ke atas kasur dan menyelimuti tubuh gadis itu. Jisung terdiam di tepi kasur seraya memandang wajah cantik milik Jeje.

"Aku hanya mengingat sebagian kenangan kita, Sung. Aku hanya berharap, apapun itu ... kita bisa berteman dengan baik nantinya." Perkataan Jeje masih terus terulang dalam benaknya.

Jemari Jisung kini menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah Jeje. Ibu jarinya kini mengusap pipi Jeje dengan pelan. "Aku sudah kembali, seperti janjiku dulu."

"Semua akan baik-baik saja, ayahku bukan penghalang lagi sekarang. Kita berdua sudah sama, aku sudah menjadi manusia. Kita akan punya sebuah keluarga kecil di masa depan, dan hidup sampai tua nantinya," gumam Jisung sambil mengukir senyumnya.

"Terima kasih sudah menungguku sampai sekarang. Aku harap, kau tidak akan bosan akan hal itu. Tinggal sebentar lagi, ketika ingatanmu pulih ... aku pastikan kalau kita akan bersama nantinya," papar Jisung.

"Sung, aku lihat kalau nanti Jeje akan memutuskan hubungannya dengan Jeno. Itu bisa menjadi kesempatan bagimu untuk mendekatinya."

"Tentu. Aku akan terus berjuang untuknya sekarang. Dia sudah menungguku dengan sabar, kali ini aku akan membalas jerih payahnya."

Jisung kini mendekat, ia mengecup sekilas kening gadis itu, kemudian menyatukan kedua dahi mereka. "Aku sangat mencintainya. Benar-benar mencintai Jeje, sampai kapanpun itu aku tidak akan menyerah untuk mendapatkan dirinya."

Jisung sedikit menindih tubuh Jeje. Kedua netranya kini memandang lekat wajah polos Jeje yang terlelap. Itu terlihat sangat cantik di matanya. Senyum manis kembali muncul di wajah Jisung.

"Jiji ...." Suara lemah milik Jeje mengalihkan perhatian pemuda itu.

"Setiap malam dia selalu mengigau seperti itu," celetuk Jwi.

"J-Jiji." Jeje mulai menggeliat, keningnya mengerut dan napasnya sedikit memburu.

"Loh, dia kenapa?"

"Mimpi buruk sepertinya."

"Jangan p-pergi." Jisung mendekat, dia memeluk erat tubuh mungil itu dan mengusap rambut Jeje.

Ending Fairy | Park Jisung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang