3. Soal Cemburu

5.1K 644 115
                                    

Cemburu - Twelveblossom

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cemburu - Twelveblossom

Katamu, cemburu itu aku
Aku yang tak dapat kehilanganmu
Aku yang justru egois
Karena butanya hatiku membuatmu menangis

Katanya, cemburu itu kamu
Kamu yang lantas diam
Kamu yang membuat duniaku bungkam
Karena aku bersama manusia selain kamu

Mana yang benar?
Cemburu itu, aku atau kamu?
Semuanya jauh dari benar
Karena cemburu itu kita
Kita yang sedang jatuh cinta

-oOo-

"Aku sudah pulang dari kantor," suara Nayyara yang lembut menjawab pertanyaan Javas.

Mereka sedang berbincang melalui sambungan telepon. Javas hampir tidak mempunyai kesempatan untuk makan, tapi dia selalu memiliki waktu untuk menghubungi Nayyara. Javas mengingatkan Nara-nya agar tidak lupa menyantap makan malam di kantor karena perempuan itu selalu melewatkan ketika lembur. Javas tahu jika Nayyara sosok pekerja keras yang menghabiskan waktu lebih banyak di tempat kerja. Kali ini mengetahui Nara pulang lebih cepat dari biasanya membuat Javas mengerutkan alis.

"Apa ada acara sama Damar?" tanya Javas.

"Nggak, Wira minta diantar beli es krim di Toko Oen," Nara menyebutkan salah satu toko es krim legendaris yang ada di Kota Malang.

Javas tahu dari dulu jika Nara memang ingin pergi ke sana. Hanya saja Javas melarang karena Nara punya tenggorokan yang sensitif, dia bisa langsung batuk jika makan atau minum sesuatu yang dingin.

"Aku gak ikut makan es krim, Chatu," imbuh Nara saat Javas hanya diam.

Javas sedang sibuk dalam pikirannya sendiri. Sudah dua minggu ini Javas mendengar Nayyara menyebutkan nama Wira. Entah gadis itu sedang di kantor, pulang, dan pergi ke toko untuk membeli sesuatu―Javas mendengar Nara bercerita jika Wira menemaninya. Tanpa sebab pula urat marah Javas akan langsung menegang mendengar Nayyara memanggil nama Wira.

Ingin rasanya Javas melompat langsung ke Malang mencegah Nara bertemu Wira. Namun, dia sendiri tidak punya kuasa. Pertama, Wira datang ke rumah Hartadi atas ijin Damar. Kedua, Javas hanya orang luar yang disebut Nara sebagai sahabat. Ketiga, Nara yang mengungkapkan bahwa dirinya senang karena punya satu teman lagi selain Javas.

Selain Javas, Javas membatin. Dia tersenyum kecut.

Memang ini kekanakan dan egois. Javas tidak ingin Nayyara memiliki apa pun selain dirinya. Fokus serta perhatian Nara harus seutuhnya tertuju kepada Javas Chatura Mavendra. Sedari dulu memang begitu dan sekarang harus tetap demikian.

[Selesai] Perfectly Imperfect Where stories live. Discover now