29. Membakar dan Terbakar

3.5K 422 262
                                    

“Hati-hati dengan api cemburu, selain dapat membakar―kamu bisa terbakar hingga tak tersisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Hati-hati dengan api cemburu, selain dapat membakar―kamu bisa terbakar hingga tak tersisa. Jangan bermain-main dengannya,” ujar Ariadna kepada Javas.


-oOo-


“Sekarang itu lagi musimnya pelakor,” Felicia Lim yang dulu pernah menjadi kawan satu kantornya Nara pun berkata dengan suara membara. Felicia yang kerap dipanggil Lizzy, menunjukkan drama soal perselingkuhan yang sedang dia tonton di Ipad. “Heran aku tuh sama wanita yang suka jadi orang ketiga. Apa mereka gak tau suaminya bisa direbut pelakor juga? Gemes pengen aku kentutin.” Lizzy masih mengomel.

“Pelakor itu apa?” Tanya Nara yang duduk di sofa ruang tamu apartemennya sambil makan kue cokelat.

“Perebut laki orang,” jawab Aria yang menjadi anggota ketiga dalam perkumpulan gosip ini.

Aria dan Felicia Lim―adik Lucas menemani Nara yang ditinggal sendirian oleh Javas. Javas harus menghadiri pesta ulang tahun Ekadanta Grup malam ini karena Nara belum cukup kuat untuk turut serta, jadi lah Javas meminta bantuan dua orang pengangguran yang akrab dengan Nara.

“Oh, aku baru tahu,” Nara menimpali.

Well, wajar sih dari cara Javas adore you so much. Dia gak mungkin selingkuh. Jadi, ya gak perlu tahu soal istilah pelakor.” Ariadna berucap. Dia mengelus-elus perut. “Kalau gue harus tahu karena Adyasta itu punya bibit-bibit poligami. Gampang banget jatuh cinta,” sambung Ariadna.

“Sunat aja sunat,” Felicia memberikan ide brilian.

“Jangan, nanti gak enak di gue,” Aria mencibir.

Felicia tersenyum lucu “Oh ya nanti gak bisa ngapa-ngapain ya.”

“Hahahaha ...” Nara juga tertawa mendengar perbincangan mereka.

“Tapi Nayyara kayaknya kamu harus berhati-hati, apalagi kamu banyak di rumah sekarang.” Lizzy menatap Nara dengan serius. “Javas itu termasuk the most wanted men. Jadi, sudah menikah atau belum, tidak jadi masalah untuk para pelakor. Mereka pasti akan hap hap hap saja,” sambung Felicia.

“Aku percaya sama Javas.”

“Yakin, Nara?” Giliran Ariadna yang menyeringai. “Javas itu tingkat playboynya sudah di atas rata-rata,” goda Aria.

“Itu kan dulu. Aku tidak ingin tahu masa lalunya. Yang penting sekarang jangan sampai aku tahu dia selingkuh.” Nara meminum susu vanila hangatnya. Dia bergantian menatap Aria dan Felicia. “Aku akan sungguhan minta cerai,” gumam Nara dingin.

“Tidak ingin memperbaiki?” Felicia memancing.

Nara melejitkan bahu. “Lebih tepatnya, tidak ada kesempatan untuk manusia yang berselingkuh sebab fondasi pernikahan kami ialah kepercayaan. Jika kepercayaan itu dirusak, makas semuanya akan runtuh.” Jelas Nara gamblang.

[Selesai] Perfectly Imperfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang