15.1. Menjadi Kita

3.2K 415 162
                                    

Menjadi Kita -Twelveblossom

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjadi Kita -Twelveblossom

Ada dua cara menjadi kita.
Pertama, dengan sabar mengikuti setiap alurnya.
Kedua, dengan memaksakan segalanya.
Apa pun itu kita akan selalu kembali menjadi kita.
Karena takdir kita, harus menjadi kita.

-oOo-


Javas itu egois. Kalau dipikir-pikir lagi, dia telah berkencan dengan banyak wanita berbeda sebelum  akhirnya Nara menerima dirinya. Selama ini Nara membiarkan Javas bermain-main, tanpa mengeluh sedikit pun. Pria itu juga akan datang kembali kepada Nara jika mendapatkan masalah dari kekasihnya. Javas memerlakukan Nara sebagai opsi cadangan yang datang, jika pilihan lainnya telah habis. Sebuah opsi yang selalu menjadi tempatnya pulang.

Nara adalah sahabat paling baik yang memberikan saran atas kehidupan percintaan Javas. Gadis itu dengan sabar memilihkan alasan putus yang akan digunakan Javas. Javas seolah tutup mata mengenai perasaan Nara yang mungkin saja tidak nyaman dengan keadaan tersebut. Dia sengaja demikian agar Nara menunjukkan cemburunya ―agar Nara menginginkan Javas sebesar wanita lain menginginkan pria tersebut. Namun Nara terlalu pintar menyembunyikan perasaan. Kemampuan Nara itu yang memancing keserakahan Javas atas Nara. Bagi Javas tidak ada seorang pun yang boleh dicintai Nara selain dirinya. Tak ada yang berhak memiliki Nara selain Javas.

Egois, bukan?

Sangat.

Javas tahu dia kelewat egois. Hanya saja, hatinya enggan memperbaiki, seolah Nara dan dirinya adalah mutlak untuk bersatu. Sebuah obsesi yang mengerikan.

Mendapati jika obsesinya menyakiti Nara, membuat Javas semakin menderita. He cant control himself. Dia justru mengorbankan kebahagiaan Nara untuk memenuhi obsesinya.

Nara akan bahagia jika bersama gue nanti, batin Javas. Manusia cenderung bahagia jika dekat dengan sesuatu yang dicintai. Yang Javas butuh kan adalah membuat Nara sangat mencintainya.

Apa gue bisa?

Apa gue sanggup?

Lo gak bisa dan sanggup, buktinya Nara tetap ingin pergi.

Javas meragukan dirinya. Lagi dan lagi.

Was I not good enough?

Was my love not enough?

Untuk pertama kalinya Javas tidak percaya kepada dirinya, instingnya, dan keputusannya. Dia sangat takut kehilangan.

[Selesai] Perfectly Imperfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang