28. Katanya, Cinta Itu Mengusahakan Segalanya

3.5K 395 258
                                    

―sengaja posting tengah malam buat sekalian ngerayain ulang tahun Sehun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sengaja posting tengah malam buat sekalian ngerayain ulang tahun Sehun.
Jangan lupa vote dan komentar, ya. Cerita ini akan lanjut setelah 200 vote dan 200 komentar.

"Kalau kamu sudah berada di tahap melakukan apa saja, memberikan seluruh duniamu, dan merelakan semua ego serta rasa malu hanya demi satu orang itu artinya kamu sudah ada di tahap bucin alias budak cinta. Hati-hati karena sekali jadi bucin akan sukar untuk keluar dari tahap itu. Risikonya jadi sinting!"

-oOo-

Lucas dan Theodore saling berpandangan, mereka berusaha menelaah keadaan. Keduanya melihat raut Javas yang pucat dan ponsel yang semula di genggaman pria itu jatuh. Tampaknya ada kabar buruk yang baru saja didengar Javas, itu pendapat mereka. Javas yang frustrasi serta kebingunganlah yang membuat mereka terkejut, seorang Javas Chatura Mavendra dapat kehilangan akal begini.

"Jav, ada apa?" Lucas bertanya.

"Istri gue ... istri gue," itu yang diucapkan Javas sebelum berdiri dari kursi. Dia hampir jatuh jika saja Theo tidak memegangi. "Gue harus gimana?" tanya Javas bingung.

"Javas, Nayyara kenapa?" Lucas kembali bertanya. Ia butuh penjelasan agar dapat menganalisis keadaan.

"Ada apa sama Nayyara?" Theo meninggikan nadanya agar Javas sadar.

Javas menepis tangan Theo. Ia sempat menggeleng beberapa kali sebelum berlari keluar dari restoran.

Theodore dan Lucas memang tidak tahu apa yang terjadi dengan Nara. Namun, mereka yakin nasib buruk sedang menimpa Nara sebab Javas seolah sedang kehilangan nyawanya sendiri. Mereka pun mengikuti Javas sampai pada turunan tangga jalan menuju ke arah lift. Javas ada di sana membelah kerumunan beberapa orang, pria itu tampak sangat linglung menatap Nara yang tergeletak di sana.

"Nayyara ...." panggil Javas, dia meraih Nara.

Kepala Nara berdarah, mungkin membentur salah satu anak tangga atau semacamnya. Javas sungguhan tidak tahu apa yang harus dilakukan. "Sayang," Javas berusaha memanggil lagi.

Theodore yang pertama menyentuh bahu Javas. "Kita bawa Nayyara ke rumah sakit, Jav," kata Theo.

Lucas sudah menghubungi sopir  dan rumah sakit keluarga mereka. Semuanya berjalan dengan cepat.

Untungnya, ada Theodore dan Lucas yang berada di sisi Javas, jika tidak ...  Javas jelas kelewat panik sampai ingin ikut pingsan juga. Pikiran Javas berlalu-lalang pada semua dialog mereka. Dialog tentang Nara yang pergi.

[Selesai] Perfectly Imperfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang