13. Dua Peran

3.2K 410 124
                                    

"Saat kamu memutuskan hidup bersamaku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Saat kamu memutuskan hidup bersamaku. Kamu harus pintar bermain peran. Kadang kamu jadi temanku, pacarku, keluargaku atau peran lain yang aku butuh kan. Apa kamu keberatan?"

-oOo-

Lingkungan baru, dua kata itu terdengar menyebalkan di telinga Nara. Dia tidak menyukai lingkungan baru yang seluruhnya terasa asing. Alasannya hanya satu, Nara bukan manusia yang cakap dalam beradaptasi. Nara akan susah tidur dan dia sukar untuk bersosialisasi dengan orang baru yang berada di lingkungan barunya. Makanya, suasana hati Nara tampak buruk hari ini―hari pertamanya pindah kerja ke Jakarta.

Entah sudah berapa kali gadis itu mendengus di depan cermin. Dia mengamati dirinya yang mengenakan kemeja putih dilapisi blazer hitam dan rok yang berwarna senada. Nara harus melewati hari pertamanya di Mavendra BBC, dia diminta oleh bosnya untuk menjadi perwakilan dari kantor mempresentasikan proyek kerja sama dengan Mavendra Group. Hebatnya, Nara baru dikabari kemarin―saat dia sedang bersantai menghabiskan hari Minggunya.

Bos Nara di kantor utama―Lucas merupakan kolega bisnis Keluarga Mavendra yang mengenal akrab Javas. Javas pun sengaja meminta Lucas agar menugaskan Nara mempresentasikan kontrak kerja sama kedua perusahaan. Hal itu membuat Nara kesal, dia mungkin saja sudah digosipkan oleh teman-teman kerja di kantor barunya karena anak baru pindah seperti dirinya sudah diminta untuk menjadi representasi kantornya. Nara pasti dicap menjadi karyawan yang mengandalkan koneksi. Hm, pikiran Nara memang selalu ke arah negatif, padahal rekan kerjanya juga tidak peduli.

Dasar Nara sukanya mengira-ngira!

"Saya tahu kamu bukan perempuan biasa ketika Javas meminta saya membawa kamu dalam rapat ini," ujar Lucas saat Nara mengakhiri penjelasan mengenai proyek barunya kepada peserta rapat yang dipimpin Javas Mavendra dengan sempurna.

Nara sedikit ragu ketika menjawab, "Saya hanya ingin memberikan yang terbaik agar Pak Lucas tidak menyesal membawa saya ke sini."

Lucas tersenyum. Lucas Lim adalah salah satu dari lima bersaudara Lim yang bergelut di bidang perbankan, usianya baru menginjak awal tiga puluhan, tapi kesuksesannya telah dikenal sampai ke luar negeri.

"Kita pasti memenangkan tender ini. Saya yakin," kata Lucas lagi.

Nara enggan menjawab sebab pandangannya tertuju kepada Javas dan Theodore yang sedang berdiskusi. Nara tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan, hanya saja beberapa kali Theo mengedipkan mata ke arah Nara sembari tersenyum. Sementara Javas bersikap atak acuh kepadanya. Javas memasang wajah profesional yang menurut Nara terlalu dibuat-buat. Nara tahu apabila pria itu tak melepaskan pandangannya ketika Nara memaparkan materi, beberapa kali Nara mendapati Javas senyum-senyum serupa orang gila.

[Selesai] Perfectly Imperfect Where stories live. Discover now