26. Lebih Dari Ego

4.1K 437 194
                                    

Lebih dari Egoku - Mawar Eva de Jongh

Sulit bagiku menghadapi kamu
Tapi ku takkan menyerah
Kau layak kuperjuangkan

Perih bagiku menahan marahku
Tapi ku akan lakukan
Bahkan lebih dari itu

Aku yang minta maaf walau kau yang salah
Aku kan menahan walau kau ingin pisah
Karena kamu penting, lebih penting
Dari semua yang kupunya

Jika kamu salah aku akan lupakan
Walau belum tentu kau lakukan yang sama
Karena untukku kamu lebih penting
Dari egoku

-oOo-

Pernikahan itu bukan hanya status yang tertulis di atas kertas tapi sebuah janji yang menyatukan dua manusia yang berbeda

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pernikahan itu bukan hanya status yang tertulis di atas kertas tapi sebuah janji yang menyatukan dua manusia yang berbeda. Ada janji yang harus dipenuhi, ada kewajiban yang dilakukan, ada hak yang didapatkan, dan ada toleransi yang dimiliki. Semua hal tersebut ialah definisi pernikahan menurut Javas. Kalau Nara, meyakini pernikahan adalah awal cerita baru. Awal dari menjadi sepasang suami dan istri serta awal menjadi orang tua. Semua awal itu akan mencapai tujuan yang baik jika mereka saling memahami. Meskipun mereka bersahabat sejak kecil, ada saja hal yang baru diketahui saat sudah menikah.

Kebiasaan Nara yang kadang membuat Javas merasa kesepian adalah si wanita yang lebih suka tidur menghadap dinding. Hari pertama dan kedua pernikahan mereka, Nara mau tidur dengan dipeluk Javas, tapi hari-hari berikutnya sang istri lebih memilih menghadap dinding―hanya mengizinkan Javas mendekapnya dari belakang. Belum lagi Nara yang cara tidurnya mirip sirkus. Nara sering menendang Javas dan mengubah posisi tidur, pernah suatu kali kaki Nara ada di wajah Javas.

Javas pun juga begitu. Dia mempunyai kebiasaan yang baru tampak setelah menikah seperti suka ditemani mandi, suka mendengkur, suka bangun kesiangan, dan suka mengikuti Nara ke mana pun seperti stalker fanatik. Sifat dominan Javas yang gemar memerintah juga perlahan menguap, kini justru Javas yang rela melakukan apa saja perintah istrinya. Hm, seperti sekarang.

"Chatu jangan gerak-gerak tangannya," Nara memperingatkan karena Javas tampak kegelian.

Nara sedang mempraktikkan hobi barunya pada kuku cantik Javas. Benar! Nara mewarnai kuku Javas dengan cat kerlap-kerlip yang dibeli dari online shop rekomendasi Theo. By the way, kenapa Theo tahu toko yang jual cat kuku kerlap kerlip, ya? Entahlah, Theo memang super abstrak.

"Sayang habis ini kan aku ke kantor, masa kukuku diwarnai begini," Javas protes tapi tidak bisa berharap menang karena yang ia dapatkan selanjutnya pandangan Nara yang berkaca-kaca. "Aduh, jangan nangis dong. Iya, cat aja sepuas kamu," Javas mengoreksi.

Nara kembali tersenyum. "Ini lucu tahu, Chatu."

Javas hanya menghela nafas berat, berharap cobaan ini segera berakhir. "Tapi kan warnanya merah jambu, Sayang. Aku nggak cocok."

[Selesai] Perfectly Imperfect Where stories live. Discover now