20. Bicara Soal Pernikahan

4K 421 164
                                    

Wherever you are, I'll always make you smile

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Wherever you are, I'll always make you smile.
Wherever you are, I'm always by your side.
Wherever you are, I'll never make you cry.
Wherever you are, I'll never say goodbye.
I promise you "forever" right now....
Wherever You Are, ONE OK ROCK

-oOo-

"Coba tebak. Balon, balon apa yang ada lima?" Javas memberikan pertanyaan itu ketika Nara memakan sarapannya dengan wajah tertekuk.

Balonku ada lima, jawab Nara dalam hati karena Javas sudah memberikan tebakan ini berulang kali. Bikin Nara makin kesal.

Si gadis yang bad mood pun hanya menatapnya malas. Dia tak menyangka Javas masih bisa memberikan pertanyaan konyol setelah tidak jadi bercinta dengannya kemarin malam. Javas malah ketiduran saat memeluknya, mungkin efek samping dari obat flu. Yang bikin Nara merasa tidak beruntung, dia justru terserang flu juga. Hah.

"Tebak, Nara," rengek Javas yang mencoba menyuapi Nara bubur.

Nara membuka mulutnya pasrah, mengunyah namun tetap enggan bicara. Dia malah membuang muka.

"Aku marah ya, kalau kamu gak mau tebak," Javas bermonolog lagi.

Nara mendengus. "Mana bisa kamu marah sama aku?"

Seharusnya aku yang marah sama kamu dasar Kadal Air. Kita uda berulang kali hampir melakukannya tapi selalu tidak jadi. Apa aku memang gak menarik di mata kamu? Nara mengomel, tentu saja hanya dalam pikiran. Dia terlalu malu jika harus blak-blakan. Nara bukan Aria yang bisa dengan santai mengungkapkan hal-hal vulgar.

Javas nyengir. "Gak bisa," jawabnya lalu memberikan kecupan di pipi Nara. Pria itu puas karena muncul rona merah jambu di pipi kasihnya. "Cepet habiskan buburnya, setelah ini kita ke bandara," lanjut si pria.

"Aku mau pamit dulu sama Wira."

Javas menggeleng. "Wira sedang ada urusan dengan Aria. Aku yakin dia tidak punya waktu untuk menemui kita."

"Urusan apa?" Nara mulai curiga.

Javas melejitkan bahu cuek. "Mereka punya privasi yang harus kita hormati, Nayyara."

Nara menggigit bibir. Javas benar, mereka tidak punya hak memasuki privasi Aria dan Wira. Nara pun mengangguk setengah hati. Rasanya berat meninggalkan Wira tanpa salam perpisahan. Nara yakin butuh beberapa bulan untuk bisa kembali menemui teman baiknya. Nara jelas akan sibuk dengan persiapan pernikahan setelah ini.

[Selesai] Perfectly Imperfect Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon