25. Perasaan Yang Terombang-Ambing

4.6K 425 234
                                    

WARNING 18+

Perasaan Yang Terombang-Ambing―Twelveblossom

Kisah kita bagai kapal di atas air
Tenang sebentar, lantas ombak datang
Kisah kita bagai daun di atas air
Mengikuti arus, juga terombang-ambing

Kisah kita mencapai hulu
Aku dan kamu menyatu
Menerjang ombak dan arus
Menjadi satu dan menguatkan berdua

Ini lah kisah kita, Sayangku
Tak mengenal kata berpisah
Dan tiada sampai jumpa nanti, Kasih
Karena kita terlanjur bersatu

-oOo-

P.s: kalau ada typo kasih tau ya, biar aku segera koreksi. :D

(Sengaja pasang foto Wira soalnya lagi kangen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Sengaja pasang foto Wira soalnya lagi kangen.)


Wira dan Aria sebelum pernikahan Javas.

"Jangan sok baik sama gue," Aria berkata judes tapi tangannya tetap menerima bungkusan nasi pecel yang diangsurkan Wira.

Aria dan bayi yang dikandungnya ingin sarapan nasi pecel, sementara di Melbourne sukar menemukan restoran Indonesia yang buka pagi-pagi. Jadinya, Wira lah yang kalang kabut menelepon koneksimya demi sebungkus nasi pecel. Wira sih tidak keberatan toh nasi pecel itu makanan favoritnya jadi sekalian dia mengobati rindu makan nasi pecel.

"Udah jangan galak-galak. Makan aja cepet, nanti keburu mual-mual lagi." Wira membalas sembari melepas mantel. Dia duduk di meja makan tepat di hadapan Ariadna yang mengunyah dengan lahap. "Kalau mengidam apa pun bilang ke gue. Jangan dipendam, nanti anak kita bisa ngiler," sambungnya.

 Jangan dipendam, nanti anak kita bisa ngiler," sambungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue gak mau ngelahirin ini anak. Uda gue bilang―"


"―Yakin?" Wira tersenyum miring.

[Selesai] Perfectly Imperfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang