baca dulu kuy

177 8 0
                                    

Mungkin ada yang bertanya-tanya, mengapa aku menulis bab ini sebelum memulai cerita ini?

Karena ini aku mengambil dua kisah berbeda untuk digabung ke dalam satu dunia cerita, aku mengantisipasi kalau-kalau para pembaca kurang memahami salah satu karakter yang aku pinjam di sini. Jadi aku tulis aja pengantarnya seperti ini. Itung-itung promosi terselubung, hahahaha.

Nah, bagi yang kurang tahu salah satu atau kedua kisah yang aku gabungkan di sini, biar kujelaskan dikit satu persatu. 

Dr. Frost merupakan webtoon yang diterbitkan di Naver Korea dan tersedia dalam berbagai bahasa, termasuk Inggris dan Indonesia, di aplikasi Line Webtoon. Terdiri dari 4 season di Naver, 3 season sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, sedangkan hanya 2 season yang tersedia di Webtoon Indonesia. 

Menceritakan tentang seseorang bernama Baek Nambong, atau julukannya Dr. Frost, seorang profesor psikologi genius yang tak memiliki emosi dan berambut putih alami setelah mengalami kecelakaan di masa lalu. Karena suatu insiden, Baek Nambong berakhir di sebuah rumah sakit jiwa dengan diagnosis depresi mayor dengan gejala psikosis berupa halusinasi audiovisual.

Oh iya, di cerita ini settingnya akan berpusat di rumah sakit jiwa tempat Nambong berada, yang merupakan setting cerita Season 3 di cerita aslinya. 

Nah, segitu dulu pengantar buat Dr. Frost. Mari kita beralih ke kisah kedua. 

Voice merupakan salah satu drama Korea yang tayang di channel OCN yang terkenal dengan genre mystery-thriller mereka. Sejauh ini, sudah ada 3 season yang telah ditayangkan dan season 4 akan ditayangkan pada 18 Juni esok. 

Menceritakan tentang Kang Kwonjoo, seorang polisi wanita sekaligus profiler suara yang memiliki kemampuan pendengaran superior, dimana ia dapat mendengar suara sekecil apapun. Kang Kwonjoo yang bekerja di Pusat Panggilan 112 membentuk Tim Golden Time yang bertugas menangani kasus darurat dalam waktu emas (golden time). Setelah berhasil menuntaskan kasus besar yang ditangani Tim Golden Time (meski harus dibayar dengan kematian salah satu anggotanya), Kwonjoo menderita PTSD karena mengalami banyak kejadian berat sepanjang karirnya yang membuat kesehatan mentalnya terganggu.

Di sini, aku mengambil setting waktu setelah Voice 3 menjelang Voice 4, alias blank period antara dua season itu. Namun, cerita ini nggak akan berkaitan dengan teori dan jalan cerita yang (akan) disajikan di Voice 4, karena ini murni dari imajinasiku setelah baca sinopsis Voice 4 yang menyinggung PTSD, dan teringat bahwa Dr. Frost pun juga sempat membahas soal PTSD itu sendiri. 

Nah, silakan gulir terus ke bawah kalau penasaran melihat seorang polisi wanita bertemu mantan profesor psikologi yang sama-sama menyimpan luka di hati mereka.
See you!

Guilty - Dr. Frost x VoiceWhere stories live. Discover now