Extra + Sampai Jumpa

41 7 6
                                    

1. Pendapat Profesional

Beberapa hari sebelum konseling Kwonjoo kali terakhir ....

Seperti biasanya di ruang konseling ketika tak ada jadwal pasien yang menanti, Fater akan menyibukkan diri dengan membaca rekam medis pasien-pasiennya. Kegiatan rutinnya itu tiba-tiba diinterupsi oleh suara ketukan pintu.

"Masuklah."

Awalnya, Fater berpikir jika tamu yang tak diundangnya adalah perawat atau dokter lain, tetapi bukan berarti Fater sama sekali tak berpikir orang berambut mencolok itu akan datang tiba-tiba tanpa ia undang.

.

.

.

"... Psikodrama? Empty chair?"

"Setidaknya kau pasti tahu."

"Tahu bukan berarti aku pernah melakukannya," Fater bergumam. "Yah, sebetulnya aku pernah berpikir untuk mencobanya, tapi kuurungkan karena sepertinya akan kurang cocok dengan Nona Kang."

Fater melepas kacamatanya lalu memandang Nambong serius. "Mengapa Anda menyarankan hal itu, tuan Baek?"

"Yang jelas, kita harus mematahkan lingkaran rasa bersalahnya," balas Nambong datar.

Keheningan muncul sesaat di antara mereka. Fater masih memandang lurus ke arah Nambong, yang membuat pria berambut putih cepak berantakan itupun menaikkan sebelah alisnya.

"Kenapa?"

Senyuman simpul tersungging di bibir Fater. "Saya mengagumi perubahan baik Anda." Pria berjas putih itu terkekeh sebelum melanjutkan. "Saya hampir tak menduga seseorang yang melempari saya dengan pot bunga di minggu pertama saya bekerja di sini adalah orang yang sama dengan seseorang yang terlihat peduli dengan orang lain."

Meskipun ekspresi datar masih bertahan di wajah Nambong, tetapi matanya yang berkedut aneh membuat Fater sadar bahwa pria yang menjadi salah satu pasiennya itu tengah malu.

Dengan amat perlahan, sebelah tangan Nambong meraih tempat pensil yang berada paling dekat dengannya.

"... Ingin mereka ulang adegan itu?"

2. Tengah Malam

"Haah, lagi-lagi jaga malam ...."

Helaan penuh frustrasi keluar dari mulut Yeoul yang tengah meratapi nasibnya. Kini dirinya dan seorang perawat wanita lain tengah berjalan di sepanjang koridor untuk melihat para pasien sekaligus melepas kantuk.

"Perawat Jang, apakah Anda tahu mengapa Dokter Fater terlihat begitu sibuk di ruangannya?"

Yeoul menggeleng lemah. "Aku memang sering mendampingi Dokter Fater, tapi aku tak tahu apa yang dilakukannya."

"Apakah Dokter Fater–"

"Dimohon untuk tak bergosip di koridor rumah sakit tengah malam begini."

Yeoul dan teman perawatnya sontak berbalik—bahkan nyaris berteriak kalau saja keduanya tak ingat sedang berada di rumah sakit. Mereka melihat Fater yang berusaha menahan tawanya, membuat kekesalan mereka semakin meningkat.

"Aku sedang belajar akhir-akhir ini, sekedar TMI saja." Fater menepuk pundak kedua perawat itu. "Aku mau ke ruang jaga untuk minum kopi, panggil saja kalau ada apa-apa."

"Tenanglah, Dokter. Hari ini kan hari Sabtu, tak perlu merisaukan apapun."

Fater tertawa ringan. "Baguslah kalau memang begitu. Sampai jumpa."

"Seorang genius seperti Dokter Fater pun juga belajar, ya ...," gumam Yeoul sepeninggal Fater.

Mereka pun melanjutkan pekerjaan berkeliling mereka, hingga bertemu dengan Kwonjoo yang tiba-tiba memanggil dan menimbulkan sedikit kepanikan di antara mereka.

Guilty - Dr. Frost x VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang