9

60 5 4
                                    

Catatan: Multimedia di atas merupakan lagu OST Voice 4 yang berjudul Hear for You. Kalian bisa memutarnya selagi membaca bab ini. Meskipun, jujur, aku ngetik bab ini seminggu sebelum lagu ini muncul 😂 Jadi ya maaf aja kalo kurang kerasa feel-nya, hehe.

Cuss, selamat membaca!

.

.

.

Saat ini, Kwonjoo tak tahu lagi harus berbuat apa.

Setelah berada di kamar inapnya, pikiran Kwonjoo pelan-pelan kembali jernih dan dirinya mulai bisa berpikir rasional lagi. Kemudian, ia merutuki perilakunya sendiri.

Bisa-bisanya dirinya terbawa emosi seperti tadi?

Kwonjoo saat ini bisa cukup memahami alasan Fater melarangnya untuk pergi menemui rekan Tim Golden Time-nya. Tindakannya yang gegabah dan emosional semacam tadi jelas akan memperkeruh suasana nantinya.

Ia menangkupkan wajahnya pada kedua tangannya. Keheningan menyelimuti sekitarnya, membuat Kwonjoo tenggelam pada batinnya yang masih memikirkan berita itu. Tentu saja mustahil untuk menyingkirkan kekhawatiran itu. Otaknya masih memikirkan opsi-opsi tentang keadaan Tim Golden Time-nya.

"Nona Kang?"

Kwonjoo sedikit tersentak mendengar suara berat dari arah belakangnya. Saat Kwonjoo menoleh, ia melihat Fater berdiri di ambang pintu. Kedua tangannya masing-masing membawa gelas minuman.

Fater berjalan mendekati ranjang Kwonjoo. Ditariknya sebuah kursi yang kebetulan ada di sana dan mendudukinya tepat di hadapan Kwonjoo. Tangan kanannya menyodorkan segelas minuman pada Kwonjoo yang masih tertunduk diam.

"Minumlah. Cokelat hangat cukup ampuh dalam memperbaiki mood," ucap Fater lembut. Kwonjoo menerima tawaran itu, meski saat ini dirinya tak berminat sedikitpun untuk menyesap minuman manis itu.

"Bagaimana ...?" Lidah Kwonjoo terlalu kelu untuk bisa melanjutkan kata-katanya. Namun, untungnya Fater paham betul apa yang dimaksud oleh wanita itu. Ia mengangguk kecil sembari mengulum senyum.

"Rekan-rekan setim Anda baik-baik saja, tanpa terluka sedikitpun. Yang diberitakan itu ternyata salah satu anggota tim pejinak bom, saat ini pun keadaannya sudah membaik. Nona Park Eunsoo memintaku untuk menyampaikan bahwa Anda tak perlu khawatir dengan Tim Golden Time."

Mendengar penjelasan Fater membuat batin Kwonjoo yang sejak tadi tertutup awan hitam kini menghilang. Helaan napas penuh lega ia keluarkan seiring ekspresi cemasnya yang perlahan mengendur.

"Syukurlah ... Terima kasih, Dokter."

Fater membalasnya dengan anggukan ringan lalu meminum minumannya dengan tenang. Ia sengaja menemani Kwonjoo saat ini. Fater berpikir tindakan Kwonjoo hari ini tak lepas dari PTSD yang dideritanya, dan saat ini dirinya hendak memastikan soal itu dan menentukan langkah yang baik dan tepat untuk pasiennya itu.

Namun, untuk sementara Fater membiarkan Kwonjoo untuk lebih menenangkan dirinya dari gejolak perasaan, yang Fater yakini telah membebani hati pasiennya sejak tadi. Toh, menurutnya tak perlu terburu-buru.

Beberapa menit berlalu saat mereka berdua tenggelam dalam keheningan. Senyuman simpul terukir di bibir Fater saat mengetahui Kwonjoo sudah sadar dari lamunannya dan ikut menyesap cokelat panas pemberiannya tadi.

"Bagaimana keadaan Anda sekarang, Nona Kang?"

"Sudah lebih baik," jawab Kwonjoo jujur. Memang perasaannya saat ini sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Lalu, apa yang Anda rasakan sebelumnya saat mendengar berita tersebut?"

Kwonjoo kembali diam. Ia mengangkat kepalanya yang sejak tadi tertunduk, menatap Fater yang juga balik memandangnya dengan lembut.

Guilty - Dr. Frost x VoiceWhere stories live. Discover now