23

47 5 0
                                    

Multimedia: SHINee - From Now On
(Enggak tahu juga bakal cocok apa enggak, tapi karena aku suka galau jadi ya gitu deh 🙂)

.

.

.

"Bagaimana Anda bisa betah tidak tidur semalaman tanpa terlihat begitu mengantuk?"

Kwonjoo hanya bisa tertawa kecil mendengar gerutuan Yeoul. Memang, Kwonjoo terlihat tak lelah karena begadang (kecuali matanya yang memang sering terlihat agak sayu menurut Yeoul). Berbeda dengan Yeoul yang entah untuk keberapa kalinya menguap karena jaga malam.

"Omong-omong, bagaimana keadaannya?" tanya Kwonjoo, matanya tertuju pada ranjang di seberangnya yang kini kosong. Yeoul pun mengikuti arah pandangannya.

"Keadaan Jo Minkyung baik-baik saja, kok. Memang terkadang dia seperti itu, tetapi dia sudah jauh lebih membaik."

Senyuman lebar terukir di wajah Yeoul, membuat Kwonjoo ikut tersenyum saat melihatnya.

"Baiklah. Mari kita pergi, Nona Kang."

Kwonjoo mengikuti langkah Yeoul yang berjalan keluar terlebih. Mereka berjalan beriringan melewati koridor rumah sakit yang panjang.

"Ah, bukankah Dokter Fater juga jaga semalam?"

"Hmm ...." Yeoul memegang dagunya sembari berpikir sejenak. "Setahuku, semalam Dokter Fater harusnya tidak jaga malam. Namun, sepertinya akhir-akhir ini beliau sering pulang telat, sih."

Langkah Yeoul terhenti tepat di sebuah pintu ruangan. Sang perawat muda itu menoleh ke arah Kwonjoo dengan senyuman lembutnya. "Nah, kita sampai."

Kwonjoo mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Kedua alisnya tertaut, menyadari jika tempat itu sama sekali berbeda dengan ruang konseling yang ia gunakan bersama Fater selama ini. Seakan tahu isi pikiran Kwonjoo, Yeoul pun menjelaskan sedikit.

"Dokter Fater meminta untuk mengganti ruang konselingnya untuk sementara. Katanya ada sedikit perubahan pada sesi terapi Anda. Mari kita masuk."

.

.

.

"... Empty chair? Kursi kosong?"

Fater mengangguk.

"Dalam terapi ini, Anda akan duduk di hadapan kursi kosong ini," Fater menyeret sebuah kursi ke hadapan Kwonjoo. "kemudian bayangkan seseorang yang paling mengganjal pikiran. Dalam kasus Nona Kang, itu adalah mantan rekan kerja Anda. Katakan saja apapun yang ingin Nona Kang katakan kepadanya selama ini."

Kwonjoo memandang kursi itu dalam diam. Ada setitik keraguan dalam diri Kwonjoo. Namun, hal itu langsung ia tepis begitu saja. Ini bukanlah saatnya Kwonjoo merasa ragu terkait hal semacam itu.

"Mungkin awalnya akan sedikit canggung, tetapi saya pikir ini adalah cara yang efektif bagi Anda untuk berdamai dengan masa lalu Anda."

Kwonjoo hanya diam memperhatikan tiap penjelasan Fater. Memang benar, Kwonjoo merasa sedikit aneh jika harus berbicara pada kursi yang kosong di depannya, tetapi di sisi lain dirinya berpikir hal ini bisa membantunya. Setelah menunduk dan termenung beberapa saat, Kwonjoo menatap Fater lurus.

"... Baiklah."

Setelah mendiskusikan ini dan itu bersama-sama, kini Kwonjoo duduk di hadapan sebuah kursi kosong. Kedua matanya terpejam. Sedangkan Fater dan Yeoul berdiri selangkah di belakang Kwonjoo, membuat sedikit ruang bagi Kwonjoo untuk konsentrasi.

Setelah beberapa tarikan napas, kedua manik mata Kwonjoo terbuka. Kwonjoo kini membayangkan sesosok pria dengan brewok tipis yang menghiasi wajahnya dan tatapan datar nan tajam khasnya. Dirinya benar-benar membayangkan sosok Do Kangwoo duduk di kursi kosong itu.

Guilty - Dr. Frost x VoiceWhere stories live. Discover now