Guilty - Dr. Frost x Voice

Pengumuman + Xtra

Oke. Sesuai judul di atas, ada hal yang ingin kuumumkan.

Aku minta maaf yang sebesar-besarnya, karena minggu ini terpaksa belum bisa lanjut bab terbaru 😭🙏

Karena minggu kemarin kejar tayang, imbasnya bahan untuk update minggu ini belum sepenuhnya siap. Masih baru jalan setengah, dan itu belum edit dll nya (walaupun kadang pas ngedit suka kelewat typo, sih). Ditambah beberapa urusan lain di dunia nyata—yang sebenarnya nggak ribet2 amat tapi saia adalah makhluk pecinta rebahan yang ingin istirahat agak lamaan—jadi minggu ini kuputuskan untuk nggak update bab baru dulu 😭😭

Maka dari itu, sebagai permintaan maaf aku memberikan dua cerita Xtra. Cerita ini adalah dua dari sekian banyak ide yang seringkali lewat di pikiranku tiap nulis Guilty. Happy reading!

.

.

.

1. Bagaimana jika Nambong (Frost) dan Kangwoo bertemu sebagai rekan ...?

"Perkenalkan, beliau adalah Profesor Frost, profesor psikologi dari Universitas Yonggang. Beliau akan membantu kita dalam membuat profil pelaku."

Di ruang pertemuan, Kwonjoo memperkenalkan Frost pada para anggota Tim Golden Time. Kangwoo, yang tumben sekali ikut serta dalam pertemuan tim semacam ini, menatap pria berambut putih itu lekat-lekat. Sedangkan yang ditatap pun membalasnya dengan pandangan datarnya.

"Untuk apa dia bergabung dengan tim kita? Sepertinya kau bersikeras sekali membuat dirimu terlihat pintar dengan rambut ubanmu itu," Kangwoo berdecak pelan.

"Sepertinya keberadaanku meremehkanmu," balas Frost.

"Tidak, justru aku khawatir keberadaanmu itu akan menghambatku."

"Detektif saat ini sepertinya suka bicara omong kosong, ya."

Melihat pertengkaran dua orang bermuka tembok yang terjadi di depan matanya, semua anggota Golden Time yang lain kompak mendesah sembari berbalik, tak ingin ikut merusuhi keduanya. Kwonjoo hanya bisa memijat keningnya perlahan.

Ini bahkan belum ada lima menit ... batinnya.

"Anda yakin akan menempatkan mereka berdua di satu ruangan?" tanya Joongki, salah satu detektif Tim Golden Time.

"Hyungnim, semangat untuk kita yang harus mengurus satu orang lagi yang bagaikan kopian Komandan Do," sahut Gwangsoo, rekan detektif lainnya.

"Maaf saja, tetapi saya tak terima dibilang mirip dengan manusia emosian seperti dia."

"Aku tak sudi dibilang mirip dengan si berengsek ini."

Kwonjoo hanya bisa tertawa melihatnya, sembari berdoa dalam batinnya mengharap kewarasannya dan seluruh anggota timnya tetap utuh hingga akhir.

.

2. Tom and Jerry Bangsal Perawatan

Di bangsal perawatan, Yeoul dan Yeonshik memang terkenal memiliki hubungan bak kucing dan tikus yang tak pernah akur. Yeonshik suka menggoda Yeoul dan membuatnya kesal maksimal di tiap kesempatan. Namun, kenyataannya mereka bisa saling akur dalam beberapa hal. Salah satunya seperti saat ini.

"Noona pendek, kau tahu soal kakek-kakek yang hobinya murung dipojokan itu?"

"Kenapa? Jangan jadikan dia korban keusilanmu lagi, Yeonshik. Lagipula, dia masih belum mencapai 40-an, loh."

"Mana ada pria umur 30-an yang seluruh rambutnya memutih secara alami macam dia?"

"Hm, apakah mungkin itu karena dia genius jadi terlalu banyak berpikir dan membuat rambutnya ubanan seperti itu?"

"Dulu aku pernah baca di internet. Katanya orang yang sering emosian bakal cepat tua."

Nambong menarik napas kuat-kuat dan mengembuskannya dengan kasar. Dirinya sudah amat sangat lelah berurusan dengan dua orang yang sama cerewetnya ini. Ia tak begitu paham bagaimana keduanya bisa sangat kompak membuatnya lelah?

"Bisa jadi, sih. Eh, tunggu sebentar. Kau tidak mengataiku juga, kan, Kim Yeonshik?"

"E-enggak kok, haha—TOLONG AKU!"

Di sisi lain, Kwonjoo hanya bisa terkekeh melihat pertengkaran kecil yang tiada habisnya itu. Ia diam-diam menikmati pertunjukan yang amat menyenangkan itu.

"Asik juga, seperti menonton Tom and Jerry, haha."

.

.

.

Entah mengapa, terkadang diri ini sering terbagi menjadi dua. Antara mengagumi ke-random-an otakku dan merutuki ke-absurd-an otakku. 😂

Oh iya, ada tambahan bonus lagi.

Iseng-iseng nyoba bikin fanart Kang Kwonjoo dengan pakaian rumah sakit. Sedikit fail tapi nggak apa-apa lah ya, WKWKWKWK—

See you next week!!