18

35 6 21
                                    

"Nona Kang, teman Anda meminta kunjungan."

Kwonjoo hanya bisa termenung saat Yeoul menyampaikan satu kalimat itu padanya.

Pagi itu berjalan seperti biasanya, Kwonjoo berolahraga pagi-ia membiasakan diri jogging selagi sempat untuk memperkuat kakinya-dan melakukan sesi terapi serta meminum obatnya. Saat dirinya telah menyelesaikan aktivitas paginya dan asik membaca buku di ruang santai, tiba-tiba Yeoul datang menghampirinya dan menyampaikan hal tersebut.

Kwonjoo menjadi sedikit dilema. Di satu sisi, ia ingin bertemu dengan rekan-rekannya di Tim Golden Time. Namun di sisi lain, ia masih belum tahu bagaimana cara ia menjelaskannya pada mereka semua-kecuali Eunsoo. Dirinya sedikit merasa bersalah mengambil cuti tanpa mengatakan apapun pada mereka karena ia tak ingin merepotkan seluruh anggota timnya.

"Terkadang, manusia memang seperti itu, bukan? Seringkali memaksakan kehendak untuk melakukan semuanya sendirian ketika ada beberapa orang yang selalu ada di dekatnya."

"Nona Kang?"

"Ya?" Kwonjoo terkesiap, dipandangnya Yeoul yang balas menatapnya dengan ekspresi bertanya-tanya. Ia baru sadar jika dirinya telah melamun terlalu lama.

"Omong-omong, siapa saja yang akan datang?"

"Tunggu sebentar ...." Yeoul membolak-balikkan kertas yang terjepit di papan dadanya. "Kurang lebih ada empat orang, katanya."

Jika ada empat orang, itu tandanya semua anggota inti Tim Golden Time akan mengunjunginya. Di lubuk hati Kwonjoo, ada secuil keinginan supaya mereka terjebak kasus code zero.

Namun, Kwonjoo tak bisa seperti itu. Dirinya sudah berjanji untuk menjelaskan semuanya pada mereka. Ini bukanlah sebuah rahasia, dan Kwonjoo juga tak ingin terus menyimpannya.

Tiba-tiba, ingatan tentang pembicaraannya dengan Fater terlintas di kepalanya.

"Nona Kang, menurut saya akan lebih efektif jika kita melakukan konseling bersama dengan rekan kerja Anda."

"Apa maksudnya, Dokter?"

"Kalian mengalami peristiwa traumatis yang sama saat itu. Dengan melakukan konseling bersama orang-orang yang memiliki trauma yang sama, kalian bisa saling membantu dan menguatkan untuk mengatasi trauma tersebut. Namun, ini semua terserah pada Anda, Nona Kang ...."

"Nona Kang, Anda bisa menolaknya jika merasa tak nyaman ...," ucap Yeoul. Ia memandang Kwonjoo yang sejak tadi banyak terdiam. Namun, Kwonjoo menggeleng pelan.

"Tak apa-apa," balas Kwonjoo. "Saya akan menemui mereka."

.

.

.

Di ruangannya, Fater tengah membaca berkas yang ada di tangannya. Sesaat kemudian, diletakkannya berkas itu di atas meja. Ia menoleh pada Yeoul yang berdiri di hadapannya.

"... Rekan-rekan Nona Kang datang berkunjung?"

"Ya, Dokter. Tak seperti biasanya, sepertinya seluruh rekan tim Nona Kang datang," jawab Yeoul.

"Dan jawaban Nona Kang ...?"

"Nona Kang menyetujui untuk menemui mereka."

Fater menghela napasnya, kemudian ia mengangguk pelan. "Mereka sudah tiba?"

Yeoul mengecek ponselnya sebentar, "Sepertinya mereka baru saja tiba, Dokter."

"Baiklah." Fater segera beranjak dari kursinya dan memakai jas dokter yang sebelumnya ia sampirkan di sandaran kursi. "Mari kita pergi, Perawat Jang."

Guilty - Dr. Frost x VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang